Jakarta - Tiga remaja putri asal Kaltim berhasil mengharumkan nama daerah di kancah nasional. Atas prestasinya di bidang seni dan budaya, ketiganya mendapat anugerah penghargaan di bidang kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Yang lebih membanggakan lagi, mereka sejajar dengan para maestro seni nasional dari berbagai penjuru Tanah Air.
Dilla Ananda Putri, remaja asal Balikpapan, sukses berkarya di bidang seni sastra. Kemudian Dinda Wahyu Efendi asal Samarinda menorehkan prestasi di bidang seni suara. Sementara Jihan Az-zahra dari Balikpapan, berprestasi di bidang seni lukis. Mereka menerima anugerah kebudayaan untuk kategori anak/pelajar/remaja yang berdedikasi terhadap kebudayaan.
Penghargaan diberikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh, dalam acara Malam Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi 2013, yang dilangsungkan di Balai Kartini Jl Gatot Soebroto, Jakarta. “Sebuah hal yang membanggakan kami bisa berjabat tangan, sekaligus memberikan penghargaan kepada para budayawan, para seniman muda dan sepuh, yang karya-karyanya begitu luar biasa,” ujar M Nuh dalam pidatonya .
Pemberian anugerah budaya dan penghargaan terhadap maestro seni tradisi ini, kata M Nuh, merupakan salah satu wujud terima kasih dari pemerintah kepada para “obor” kebudayaan yang ada di masyarakat. “Penghargaan ini bisa jadi belum sepadan dengan apa yang telah dilakukan para maestro seni. Namun penghargaan ini merupakan salah satu pertanda pemerintah mendorong dan memfasilitasi tumbuh kembangnya kebudayaan,” tegasnya.
Sementara Dirjend Kebudayaan Kemendikbud, Kacung Marijan, mengungkapkan, ada 45 orang yang menerima penghargaan tersebut. “Penghargaan ini merupakan yang kedua kali setelah tahun lalu,” jelasnya.
Dikatakan, ada beberapa kategori penerima anugerah dan penghargaan ini. Yaitu, penghargaan tanda kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma, tanda kehormatan satya lancana kebudayaan, kategori pelestari dan pengembang warisan budaya serta anugerah kebudayaan kategori seni. Kemudian ada juga anugerah kebudayaan untuk anak/pelajar/remaja yang berdedikasi terhadap kebudayaan dan penghargaan maestro seni tradisi 2013.
Deretan nama-nama top ikut meraih penghargaan tersebut. Di antaranya ada nama Harry Roesli, Bens Leo, Djaduk Ferianto (bidang musik). Kemudian ada si Dalang Nyentik, Slamet Gundono penulis Adolf Heuken artis senior Ratna Riantiarno, juga sutradara Hanung Bramantyo dan beberapa tokoh budaya serta seniman lainnya.
Tak hanya itu, penghargaan juga diberikan kepada para maestro seni tradisi serta penghargaan tanda jasa kepada para pencipta budaya, meski kebanyakan sudah tiada. Seperti Hamzah al Fansuri, ulama sekaligus pujangga dari Aceh, I Gede Manik (pencipta tari Kebyar Taruna Jaya) dari Bali serta beberapa maestro lain.
Malam penganugerahan itu berlangsung meriah. Acara juga disuguhi pertunjukan spektakuler dari beberapa seniman yang menerima penghargaan tersebut.
Dipandu MC Irfan Hakim dan Ola Ramlan, para tamu dan pendamping maupun keluarga penerima penghargaan, dibuat terpukau dengan penampilan para penari dari Deddy Luthan Dance Company yang menyajikan tarian berpadukan sebuah teater.
Acara ditutup dengan penampilan musik etnik pimpinan Djaduk Ferianto. Seniman asal Jogjakarta itu tampil bersama grup musiknya Kuaetnika dan bintang tamu Edo Kondologit. Sajian musik yang memadukan alat musik modern dan klasik membuat para pengunjung puas.
Sumber: http://www.kaltimpost.co.id