Perhimpunan Sastra Budaya Negara Serumpun Dideklarasikan

Padang, Sumbar - Puluhan sastrawan dan budayawan dari sejumlah negara di Asia Teng­gara, Perancis dan Italia, mendeklarasikan Perhim­pun­an Sastra Budaya Negara Se­rumpun (PSBNS). Pendekla­rasikan tersebut berlang­sung di Rumah Budaya, Aia­angek, Tanahdatar, Kamis (21/11).

”Betul ini deklarasi negara serumpun, tapi kami juga membuka diri kepada negara-negara lain yang berbahasa Melayu. Jadi, meskipun ada peserta dari Perancis atau Italia, karena pesertanya bisa berbahasa Melayu, kami teri­ma mereka,” sebut Ketua Executive PSBNS Free Hearty kepada Padang Ekspres, Rabu (20/11).

PSBNS merupakan suatu wadah untuk membangun pe­nulis-penulis kreatif, pem­baca-pembaca yang responsif, peneliti-peneliti yang akade­mis, dan penerjemahan. Se­muanya berkaitan dengan karya sastra.

Deklarasi PSBNS, dinilai Free Hearty, sesuatu yang penting. Di mana, sastra Indonesia, sastra Malaysia, sastra Brunei, sastra Singapore, mes­ki ditulis dalam bahasa Mela­yu, pasti ada perbedaan. Teta­pi, masih akan bisa saling dimengerti.

”Nah, dari rasa saling me­ngerti ini, akan timbul rasa saling menghargai. Kalau su­dah ada rasa saling meng­hargai, kita bisa saling kerja sama. Besar ini manfaatnya,” sebutnya.

Deklarasi PSBNS sendiri akan dilakukan Datuk RM Jasmi, salah satu pendiri. Dia juga akan mengukuhkan Fadli Zon sebagai Ketua Umum PSBNS.

Selain itu, nantinya juga akan dilaksanakan bedah buku ”Antologi Cerita Etnis Lima Negara” yang memuat cerpen-cerpen dari anggota-anggota PSBNS. Narasumber dari be­dah buku itu adalah Haris Effendi Tahar dan Evas Krisna.

”Malamnya, akan ada pem­bacaan puisi dari anggota-anggota yang ikut deklarasi tersebut,” katanya.

Untuk keesokan harinya, para peserta deklarasi akan dikenalkan budaya dan wari­san yang ada di Sumbar, yang difokuskan pada wilayah da­rek, seperti Padangpanjang, Bukittinggi, Batusangkar, Ma­ninjau dan Singkarak.

-

Arsip Blog

Recent Posts