Seni Qasidah Ajang Promosi Budaya

Ambon, Maluku - Seni qasidah sangat diha­rapkan dapat dijadikan sebagai ajang promosi, era kebangkitan dan perkembangan keaneka­ragaman budaya dan adat istiadat di Provinsi Maluku, sehingga seni qasidah mampu menjadi salah satu daya tarik dalam pengembangan industri wisata di daerah ini.

Untuk memperkuat fungsi dan peran nilai-nilai budaya bagi kehidupan bermasyarakat di Maluku, maka Pemprov Ma­luku selalu mendorong terbu­kanya peluang dan keterlibatan semua pihak, baik Kanwil Ke­men­terian Agama maupun sektor swasta lainnya, untuk ikut berperan dalam pengem­bangan seni budaya seperti ini.

Hal tersebut dikemukakan Ca­re­taker Gubernur Maluku, Saut Situmorang dalam sambu­tannya yang dibacakan Asisten II Sekda Maluku, Ali Sella, saat mele­paskan kontingen Lasqi Malu­ku, dalam rangka meng­ikuti festival seni Qasidah Tingkat Nasional Tahun 2013 di Balikpapan Kalimantan Timur, yang berlangsung di lantai VII Kantor Gubernur Maluku, Rabu (4/12.

Menurutnya, seni qasidah merupakan bagian integral dari pengembangan budaya bangsa memiliki tujuan dan sasaran yang sama, namun berbeda dalam bentuk penyampaiannya. Syair-syair yang terdapat dalam seni qasidah lebih bernuansa keagamaan, berisikan tentang hal-hal yang mengajak orang untuk berbakti kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, memba­ngun jasmani dan rohani, tolong menolong, serta melarang ke­pada kejahatan dan kemungkaran.

“Dalam hubungan ini, jika seni qasidah dapat tumbuh dan ber­kembang secara baik maka tidak mustahil akan tercipta nilai-nilai yang bermanfaat bagi perkem­bangan tatanan dan sikap hidup dalam masyarakat, yang penuh dengan cinta kasih, keber­sa­maan, etika, dan moral,” ujarnya.

Disisi lain, kata dia, melalui pengembangan seni qasidah ini diharapkan dapat menghasilkan musisi-musisi handal dan ber­kualitas yang mampu bersaing pada event nasional maupun inter­nasional, sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh group qasidah atau solois/vokalis qasidah Maluku pada festival qasidah tingkat nasional di Kota Ambon Tahun 2007, dengan me­raih predikat sebagai “Juara Umum Tingkat Nasional”. Keikut­sertaan pada ajang Festival Qasidah International di Kota Sisli – Turky Tahun 2009, maupun pres­tasi yang telah diraih pada Festival Qasidah Vokalis/Solois Tingkat Nasional pada Tahun 2011.

“Mencermati perkembangan seni qasidah saat ini, maka paling tidak terdapat dua hal pokok yang sangat penting untuk direnungi yakni qasidah sebagai media dakwah dalam pengembangan syiar agama Islam serta qasidah sebagai wahana pembinaan generasi muda serta pengembangan seni dan budaya,” ujarnya.

Menurutnya, sebagai media dakwah, seni qasidah telah memberikan nuansa tersendiri bagi peningkatan iman dan taqwa, pembentukan moral, akhlaq dan budi pekerti, yang terakumulasi melalui rangkaian syair dan irama musik qasidah.

“Harapan saya kepada peng­urus DPW Lasqi, dalam rangka pembinaan generasi muda bangsa, maka kedepan nanti Lasqi harus lebih profesional dan tidak sekedar melaksanakan kegiatan festival ketika ada ke­giatan ditingkat nasional, namun Lasqi harus mampu melak­sana­kan pembinaan secara berkesi­nambungan dan mampu meng­himpun sebanyak mungkin po­tensi generasi muda agar mereka dapat terlibat dalam berbagai kegiatan seni dan budaya, seperti pembinaan melalui sekolah-sekolah atau pada sanggar-sanggar seni yang ada di daerah ini,” pintanya.

-

Arsip Blog

Recent Posts