Workshop Koreografer Pupuk Cinta Seni Budaya Lokal

Tenggarong, Kaltim - Lebih menumbuhkan rasa kecintaan akan seni budaya yang beragam di Kutai Kartanegara (Kukar), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar workshop koreografer dengan peserta dari para sanggar atau kelompok kesenian yang ada di Kukar.

Kegiatan tersebut dibuka Kepala Bidang Destinasi Disbudpar Siswan Hermantoko, dengan menghadirkan narasumber koreografer Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Irianto Catur dan Mahyuni Irianto, Rabu (26/11) lalu di Gedung Wanita, Tenggarong.

Menurut Siswan, kekayaan budaya di Kukar begitu beragam, tentunya seni dan budaya ini harus dikembangkan dan dilestarikan. "Saya mendukung kelestarian dan kecintaan seni budaya yang ada di daerah ini," katanya.

Menurut dia, dengan diadakan workshop diharapkan kepada seluruh pelaku seni budaya di Kukar dapat menumbuhkembangkan minat seni dan membangun apresiasi seni budaya, khususnya kebudayaan lokal. "Saya berharap para pelaku seni budaya mampu menggugah kesadaran generasi muda untuk terus berkreasi, hingga menumbuhkan kembali penguatan seni tradisional sebagai bagian dari sejarah," ujarnya.

Ketua Panitia M Saidar mengatakan, tujuan workshop koreografer tari untuk lebih memahami gerak tari dan makna yang terkandung di dalamnya. "Memberikan pembekalan para penari yang tujuannya adalah agar ada motivasi, khususnya para generasi muda cinta akan seni budaya," katanya.

Dijelaskan Saidar, gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak pada kepuasan, kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan penikmat, atau penonton. Kompetensi dasar lanjut dia, mempelajari seni tari mencakup praktik dasar dan mahir dalam penguasaan gerak tari meliputi kemampuan memahami arah dan tujuan koreografer dalam konsep koreografi kelompok.

"Ini sangat penting untuk diketahui semua pelaku seni budaya di Kukar, mulai manajemen pengelolaan seni tari agar sanggar yang ada tetap eksis, tidak terkikis oleh zaman," jelasnya.

Sedangkan narasumber lain, Irianto Catur mengharapkan kepada seluruh pelaku seni budaya di Kukar untuk tidak cepat puas dengan apa yang telah diraih. "Saya berpesan, teruslah belajar dan belajar. Jangan sekali-kali merasa puas atas apa yang diperoleh, melainkan hal itu menjadi motivasi untuk terus belajar," pesannya.

Irianto juga mengingatkan untuk siap menerima kritikan demi kemajuan. "Keritikan yang didapat sebagai evaluasi lebih baik. Saya berkeyakinan apa yang diharapkan dalam pencapaian kepuasan batin melalui seni budaya benar-benar dapat dinikmati oleh khalayak," pesannya.

-

Arsip Blog

Recent Posts