Tobasa Festival 2013 Gali Nilai Seni Budaya

Balige, Sumut - Tobasa festival 2013 yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Pariwisata (Dispudpar) Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, pada Kamis (5/12) untuk menggali serta mengembangkan nilai seni budaya sebagai kearifan lokal.

"Festival diikuti peserta yang merupakan utusan dari 16 Kecamatan se-kabupaten dalam upaya menimbulkan rasa kecintaan dan memiliki nilai budaya daerah," kata Kepala Disbudpar Toba Samosir, Ultri Sonlahir Simangunsong di Balige, Kamis.

Event dimaksud, kata dia, sebagai wadah untuk penyaluran bakat serta potensi remaja, serta memotivasi mereka dalam membangun kreasi dan kretivitas di bidang seni dan budaya Batak.

Atraksi budaya yang akan diperlombakan, yakni tari "tortor", lomba vocal solo dan lomba nyanyi trio membawakan lagu wajib "Oh Tao Toba".

Dikatakannya, pergelaran itu sekaligus merupakan persiapan dalam menyongsong pelaksanaan Festival Danau Toba yang direncanakan antara bulan Juli atau September 2014, sesuai penunjukan Kabupaten Toba Samosir sebagai tuan rumah oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif.

"Tiga atraksi yang diperlombakan tersebut, termasuk dari sepuluh kegiatan yang dijadwalkan akan digelar dalam memeriahkan FDT di Balige, berdasarkan surat Kemenparekraf nomor HM.304/3/8/WPEK/2013 tanggal 7 November," kata Ultri.

Kepala Bidang Kesenian Disbudpar Toba Samsosir, Rencana Simbolon menambahkan, festival yang diselenggarakan sekaligus sebagai ajang bagi generasi muda menyalurkan bakat di bidang kesenian daerah.

Di samping itu, katanya, juga dalam rangka mendorong pengembangan industri pariwisata di Kabupaten berpenduduk 205.331 jiwa yang terletak di bagian tengah provinsi Sumatera Utara tersebut.

Simbolon menjelaskan, setiap kontingen penari tortor, terdiri dari 11 orang peserta masing-masing enam orang penari laki-laki dan lima perempuan.

"Para penari akan mengikuti gerak tortor mengirngi irama gondang mula-mula, gondang somba, sitio-tio dan gondang hasahatan," katanya.

-

Arsip Blog

Recent Posts