Denpasar, Bali - Perpaduan budaya Jepang dan Indonesia yang dikemas dalam Japan Festival Bali 2013 tengah berlangsung di Balai Banjar Pengosekan, Desa Mas, Ubud, Kabupaten Gianyar, selama sepekan, 28 Nopember-3 Desember 2013.
"ini atas kerja sama Japan-Bali Association for Educational and Cultural Exchange, Konsulat Jenderal Jepang di Denpasar, dan Sanggar Wayang Beber Cudamani," kata Sokhibi, staf konsulat jenderal Jepang di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, Japan Festival Bali 2013 akan menampilkan sejumlah pertunjukan perpaduan budaya Jepang dan Bali.
Pagelaran yang terbuka untuk umum secara cuma-cuma itu menyuguhkan pertunjukan Noh, satu drama musik Jepang klasik yang telah dipertunjukkan sejak abad ke-14.
"Dalam acara itu dipadu gamelan tradisional Bali. Selain itu juga akan ada penampilan penari kontemporer Jepang berinteraksi budaya dengan penari Bali," ujar Sokhibi.
Selain itu juga digelar lomba pidato bahasa Jepang, dan pertunjukan Grantang Pelog oleh Perkumpulan Jepang Bali, Suar Dwi Stri.
Artis pendukung antara lain Tsumura Reijiro (penari Noh Jepang), wayang beber cudamani (gamelan Bali), Ohno Makoto (pemain suling Jepang) dan Yasufuku Mitsuo (pemain perkusi Jepang).
Pada 30 Nopember, sebagai misal, di tempat dan jam sama dipentaskan tarian kontemporer Jepang dan tradisional Bali dengan seniman pendukung antara lain Moriyana Kaiji (penari kontemporer Jepang), Ni Wayan Sekarini (penari Bali), Sanggar Wayang Beber Cudamani (gamelan Bali)
Pada 2 Desember 2013 ditampilkan pertunjukan Feel Alive, dengan artis pendukung Mime Troupe Grand dan Ballon (pantmime Jepang), sedangkan pada 3 Desember 2013 lomba pidato bahasa Jepang serta pertujukan grantang, dengan seniman pendukung Suar Dwi Stri.
Sumber: http://www.antaranews.com