Siak, Riau - Gelaran Festival Siak Bermadah (FSB) XII tahun 2014, merupakan bukti konsistensi Pemerintah Kabupaten Siak dalam mewujudkan visi dan misi jangka panjang 2005-2015, dimana Siak menjadi pusat budaya Melayu di Provinsi Riau. Berbagai keunikan penampilan seni budaya menjadi fokus kegiatan dan menyedot perhatian ribuan warga.
Bupati Siak H Syamsuar MSi mengatakan, Festival Siak Bermadah yang digelar setiap tahun merupakan bentuk pembinaan dan pelestarian budaya secara terus menerus. Misi Siak menjadi rujukan budaya Melayu bisa diwujudkan dengan pengembangan budaya. Selain itu, budaya dan seni juga merupakan salah satu faktor penting guna meningkatkan sektor wisata.
“Ini merupakan wadah dan wahana pembinaan kebudayaan, untuk melestarikan seni yang indah menurut estetika, mengembangkan seni yang memiliki nilai menurut estetika, dan seni yang benar menurut agama,” kata Bupati saat membuka acara FSB 2014, Rabu (8/10/14) malam di lapangan Siak Bermadah.
Pembukaan itu FSB ditandai petik gambus oleh Bupati Siak, selaku Datuk Setia Amanah Lembaga Adat Melayu Riau, Kabupaten Siak didampingi Sekretaris Dinas Kebudayaan Provinsi Riau dan segenap unsur Forkompimda Siak.
Ketua Panitia, Fauzi Asni menyampaikan, festival ini diikuti oleh beberapa kabupaten/kota se-Riau, diantaranya, Dumai, Bengkalis, Rohil, Kampar, Kuansing, Meranti dan Kota Pekanbaru. Selain itu juga dihadiri beberapa kabupaten/kota dari luar Riau, yakni, Deli Serdang Bedagai, Medan, Aceh Nandro Darus Salam. Dan dari negara tetangga yakni Trenggano Malaysia.
"Sedikitnya terdapat 14 cabang seni yang dilombakan pada iven ini, diikuti 14 kecamatan yang ada di kabupaten Siak dan tamu undangan lainnya," ujar Asni.
Sumber: http://www.goriau.com