Sleman, DIY - Sebanyak 15 perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta telah menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi dalam Festival Seni Budaya Sabang-Merauke, Sabtu (18/10/2014). Ratusan mahasiswa akan mempertunjukkan kesenian khas daerah asalnya masing-masing.
“Mahasiswa akan membuktikan kreativitasnya dan menampilkan kesenian dari masing-masing daerah. Yang sudah bergabung antara lain Universitas Sanata Dharma, UPN ‘Veteran’ Yogyakarta, dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta,” kata Budi Pramono, Ketua Panitia Festival Seni Budaya Sabang-Merauke, Jumat (10/10/2014).
Budi memaparkan, kondisi populasi penduduk di Kecamatan Depok sangat heterogen. Hampir setiap tahun banyak pendatang yang masuk dari seluruh Indonesia.
“Tingkat kerawanan perpecahan di Kecamatan Depok cukup tinggi,” ucap Budi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan Depok tersebut.
Budi menambahkan, munculnya gesekan antarwarga cenderung disebabkan kurangnya komunikasi efektif. “Hal itu terjadi pada warga asli maupun pendatang,” katanya.
Sebagian besar pendatang di Kecamatan Depok didominasi kalangan mahasiswa. Beberapa perguruan tinggi besar di DIY juga terletak di Depok. Itulah yang mendorong Pemerintah Kecamatan Depok untuk mengundang 25 perguruan tinggi di sana.
“Sudah 15 perguruan tinggi yang menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi. Kemungkinan jumlahnya masih akan bertambah,” ungkap Budi.
Pemerintah Kecamatan Depok juga menggandeng Forum Pembaharuan Kebangsaan (FPK). Budi mengatakan, selama ini komunitas tersebut turut berperan dalam menjaga stabilitas kerukunan antarwarga asli dan pendatang.
Festival Seni Budaya Sabang-Merauke tidak hanya menonjolkan sisi hiburannya saja. “Ini lebih difokuskan sebagai ajang silaturahmi dan komunikasi antar semua kalangan di Kecamatan Depok. Diharapkan, kegiatan ini dapat meminimalisir kasus gesekan antarwarga,” ucap Budi.
Sementara itu, Camat Depok, Budiharjo menambahkan, selama ini Pemerintah Kecamatan Depok juga sering mengadakan pertemuan bagi berbagai komunitas.
Kegiatannya pun beragam, dari sekedar berkumpul dan mengobrol hingga menggelar ajang seni. “Festival Seni Budaya Sabang-Merauke ini, rencananya akan jadi ajang tahunan kecamatan,” kata Budiharjo.
Sumber: http://www.solopos.com