Nusa Dua, Bali - Indonesian Chef Association (ICA) Bali mengadakan lomba memasak berciri khas Bali atau dikenal dengan istilah "mebat". Peserta lomba dituntut untuk mampu menguasai keakuratan resep dari olahan bebek betutu serta kreasi bumbu gede secara tradisional. Kegiatan ini berlangsung dalam serangkaian acara Nusa Dua Fiesta, di Peninsula, Nusa Dua, Bali, Minggu (12/10/2014).
Dalam lomba, ada beberapa kriteria penting perlu diperhatikan peserta dalam menyajikan masakan khas bali. Selain mampu menguasai keakuratan resep, peserta lomba yang diikuti oleh hotel di Bali ini, juga dituntut untuk bisa mengelola hidangan secara profesional mengacu pada alat tradisional yang digunakan.
"Dengan adanya lomba seperti ini, paling tidak masyarakat luas tahu. Mereka mampu membuat masakan khas Bali mendekati dari kriteria penting seperti keakuratan resep," kata Komang Adi Arsana, Ketua ICA Bali.
Peserta lomba diberikan kesempatan untuk mengolah Bebek Betutu dalam waktu tiga jam. Mereka bekerja antar-tim, kalau dalam konsep Bali dikenal dengan istilah "Patus".
Selain mengolah masakan dengan menggunakan seragam adat madya Bali, mereka juga bisa memperkenalkan alat tradisional yang diganakan seperti "blakas" (pisau besar) dan "talenan" atau papan kayu untuk mencincang rempah-rempah.
Sementara, di sesi lain dilombakan juga bagaimana membuat "bumbu gede" yakni bumbu khas Bali yang banyak ditemui di hotel.
Perpanjangan dari bumbu gede ini bisa menghasilkan banyak jenis olahan, semua tergantung bagaimana chef mengkreasikannya. "Kalau di menu western, bumbu gede ini sama seperti mayonaise, banyak sekali turunannya," kata Adi Arsana.
Penilaian lomba dilakukan oleh para sesepuh ICA Bali. Tiga orang juri memberikan penilaian meliputi rasa, persiapan, kreatifitas, tradisi serta sanitasi. Hasil masakan yang dilombakan kemudian dilelang setelah proses penilaian usai hari itu juga.
Olahan bali yang dikemas dalam konsep tradisi "mebat" menyedot banyak pengunjung di hajatan Nusa Dua Fiesta tahun ini. Mebat dalam tradisi bali merupakan kegiatan mengolah masakan yang kerap dilakukan di banjar–banjar dalam kegiatan sebuah acara keagamaan. Ini menjadi salah satu kekayaan tradisi khasanah budaya nusantara.
Nusa Dua Fiesta 2014 yang berlangsung di kawasan pantai Nusa Dua, berlangsung sampai Selasa (14/10/2014). Tahun ini, Nusa Dua Fiesta mengusung tema "Love, Peace, and Harmony".
Sumber: http://travel.kompas.com