Masohi, Maluku - Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) sementara mempersiapkan Pulau Banda menjadi salah satu kawasan warisan alam dan budaya dunia. Menuju kearah tersebut, pemkab sudah melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Pusat khususnya Kementerian Kesejahteraan Rakyat pada Rabu (1/10)
“Pertemuan itu dipimpin oleh Deputi Bidang Kebudayaan, Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kementerian Kesra, Haswan Yunas. Kementerian Luar Negeri, Kemeterian Perikanan dan kelautan (KKP), Kementerian Pendidikan, Bupati Malteng, Abua Tuasikal, Kadis Pariwisata Maluku, Bastian Mainassy, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Malteng, N Anakotta, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rakib Sahubawa, unsur LIPPI serta LSM Pemerhati lingkungan Hidup,” jelas Bupati Malteng, Abua Tuasikal kepada wartawan di Masohi, Sabtu (4/10).
Dikatakan, pertemuan tersebut guna menindaklanjuti pertemuan sebelumnya dengan tujuan, guna memastikan rekomendasi usulan kawasan Pulau Banda dengan menyiapkan langkah-langkah konkrit menyatukan semua dokumen terkait.
Kata bupati, dalam pertemuan tersebut, Deputi Bidang Kebudayaan, Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kementerian Kesra, Haswan Yunas mengungkapkan, usulan Kepulauan Banda untuk ditetapkan menjadi kawasan warisan dunia sesungguhnya, telah diperjuangkan sejak tahun 1994 lalu, akan tetapi pada saat itu usulan tersebut tidak berhasil menjadikan Banda sebagai kawasan warisan dunia, disebabkan berbagai unsur teknis yang belum memehuni kriteria.
Kata bupati, deputi berharap, melalui rakor saat itu, dapat terbentuk keterpaduan semua unsur baik pada tingkat daerah sampai pada kementerian terkait, sehingga melalui senergitas tersebut seluruh dokumen usulan Kepulauan Banda menjadi kawasan budaya dan warisan dunia dapat dilengkapi, agar hasilnya dapat diterima dan ditetapkan.
Bupati sendiri mengharapkan, agar upaya tersebut dapat secara langsung berimplikasi pada peningkatan ekonomi lokal, yang tentu berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal yang ada di kecamatan Banda, bahkan di Maluku umumnya dan Kabupaten Malteng khususnya.
“Kami berharap upaya yang kami lakukan saat ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, bukan hanya yang ada di Banda saja, akan tetapi dapat juga berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Maluku dan malteng khususnya,” harap Bupati.
Bupati menegaskan, dengan persiapan Pulau Banda menjadi kawasan Budaya dan warisan dunia, maka pihaknya akan mempercepat sosialisasi guna membangun kesiapan masyarakat dalam menyambut langkah positif tersebut.
“Kami akan mempercepat sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan hal ini secara luas di Kabupaten Malteng, agar masyarakat siap menyambut diusulkannya Pulau Banda menjadi kawasan warisan dunia,”tandasnya.
Ditambahkan, rakor saat itu menyepakati diusulkannya Pulau Banda menjadi kawasan budaya dan warisan dunia dengan membentuk tim pokja yang melibatkan unsur pemkab dan Pemporv Maluku.
Sumber: http://www.siwalimanews.com