Kulonprogo, DIY - Potensi budaya pada desa wisata selama empat hari di Kulonprogo ditampillkan dalam Lomba Desa Budaya, yang dibuka di Desa Sukoreno Sentolo, Minggu (7/12/2014). Sebanyak 12 desa wisata yang mengikuti lomba diantaranya Desa Sukoreno (Kecamatan Sentolo), Glagah (Temon), Sidorejo (Lendah), Brosot (Galur), Jatimulyo (Girimulyo), Banjarharjo (Kalibawang), dan Sendangsari (Pengasih).
"Saat ini terdapat 10 desa budaya dan 2 desa budaya rintisan, sehingga masing-masing 12 kecamatan terdapat satu. Desa budaya dan rintisan desa budaya ikut dalam lomba yang didanai dengan dana keistimewaan DIY ini,"ujar Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparopra) Kulonprogo, Eko Wisnu Wardhana SE.
Lomba Desa Budaya ini bertujuan untuk melestarikan dan menggelar potensi budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat. Budaya tidak hanya kesenian saja, namun apa saja yang sudah berjalan di masyarakat seperti kerajinan, bahasa, maupun upacara adat.
Diharapkan ini bisa menggali potensi budaya yang ada pada tiap desa budaya. Tiap desa budaya menyiapkan minimal 100 orang dalam menampilkan kolaborasi atau potensi budaya. "Nanti diambil lima terbaik, penyaji terbaik pertama memperoleh Rp 20 juta, II Rp 15 juta, III Rp 10 juta, IV Rp 7,5 juta, dan V Rp 5 juta," imbuh Kabid Kebudayaan Disbudparpora Kulonprogo Joko Mursito SSn MA.
Sumber: http://krjogja.com