Medan, Sumut - Saat ini, kecintaan masyarakat akan kebudayaan sudah mulai luntur. Banyak masyarakat yang enggan menggunakan ciri khas budayanya seperti enggan mengenakan pakaian adat daerahnya.
Kondisi inilah yang ingin diubah Syamsul Arifin. Mantan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) yang juga bergelar Dato’ Seri Lilawangsa ini ingin agar masyarakat lebih mencintai kebudayaannya, terutama untuk masyarakat Melayu.
“Masyarakat Melayu ini sebenarnya sangat besar, ada di seluruh Indonesia. Dan untuk melestarikan dan juga menghubungkan sesame maka harus ada sesuatu yang dilakukan seperti mengenakan busana adat,” ungkapnya.
Ia menuturkan, sebenarnya dulu sudah pernah ada peraturan daerah yang mewajibkan masyarakat mengenakan busana adat namun tidak berjalan dengan lancar. Padahal apabila dijalankan dengan baik akan berdampak positif.
“Dulu sudah pernah dibuat, namun ditentang. Saat ini nilai-nilai budaya sudah semakin menjauh. Padahal kebudayaan merupakan hal yang wajib dilestarikan,” tuturnya.
Ia menjelaskan, dengan adanya Mubes ke X MABMI di Hotel Madani Medan nantinya masyarakat Melayu bisa memberi kontribusi positif dalam bidang ekonomi kerakyatan, pendidikan dan kesehatan. Jangan muluk-muluk. Nanti sulit untuk dipahami apalagi dilaksanakan.
“Di Mubes nanti, agenda yang akan dibahas yaitu mengulas Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) PB MABMI periode 2009-2014, menyusun program kerja, memilih Ketua Umum (Ketum) dan pengurus PB MABMI periode 2015-2020,” jelasnya.
Peserta Mubes ke X berasal dari Pengurus Wilayah (PW) MABMI Sumut, PW MABMI DKI Jakarta, PW MABMI Kepulauan Riau (Kepri), PW MABMI Sumatera Selatan (Sumsel) dan 17 Pengurus Daerah (PD) MABMI Kabupaten Kota di Sumut.
Sumber: http://medan.tribunnews.com