Gadis Cilik Diduga "Atresia Bilier" Dirawat di RSUP Kariadi

Semarang - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi Semarang, Rabu, kembali kedatangan satu pasien yang diduga menderita "atresia bilier" bernama Putri Gracia Sambiran yang berusia tujuh tahun.

"Putri sebelumnya dirawat di RS Prof. Kandou Malalayang, Manado, namun akhirnya di rujuk ke sini (RSUP dr. Kariadi, red.)," kata nenek Putri Emi Damopoli (52) yang ditemui usai mengantar cucunya tersebut.

Ia mengatakan bahwa Putri menunjukkan gejala-gejala penyakit "atresia bilier", seperti buang air besar (BAB) berwarna putih pekat, tubuh berwarna kekuningan, dan perutnya juga membengkak.

Menurut dia, cucunya itu telah menunjukkan gejala-gejala seperti penyakit "atresia bilier" sejak tiga tahun terakhir, tetapi baru dirawat di RS saat usianya sudah enam tahun karena kesulitan ekonomi.

Pemerintah daerah tempatnya tinggal, kata dia, sebenarnya telah memberikan layanan melalui jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) saat Putri dirawat di RS Prof. Kandou Malalayang dan pihaknya merasa bersyukur.

"Namun, RS Prof. Kandou Malalayang memang belum pernah menangani kasus tersebut sehingga Putri akhirnya dirujuk ke RSUP dr. Kariadi Semarang," kata perempuan yang mengaku sendirian merawat Putri sejak kecil.

Kedua orang tua Putri, kata Emi, telah meninggalkan Putri sejak kecil sehingga dirinya bingung memikirkan biaya pengobatan untuk cucunya tersebut. Apalagi layanan Jamkesda terbatas di daerah mereka tinggal.

"Kami berharap Tuhan membukakan pintu bagi para dermawan untuk membantu kesembuhan Putri," kata warga Desa Tatelu Jaga II, Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara, Sulawesi Utara tersebut.

Sementara itu, Kepala Bagian Hukum, Humas dan Pemasaran RSUP dr. Kariadi Semarang, M. Alfan membenarkan ada pasien dari Manado yang datang ke RSUP. dr. Kariadi Semarang. Namun, kata dia, pasien itu belum tentu "atresia bilier".

"Untuk mengetahui pasien menderita "atresia bilier" atau bukan membutuhkan serangkaian pemeriksaan. Karena itu, kami belum bisa memastikannya. Sementara ini dia (Putri, red.) menjalani rawat inap," kata Alfan.

Sebelumnya, RSUP dr. Kariadi Semarang juga kedatangan satu pasien asal Belawan, Medan, Sumatra Utara, yang diduga "atresia bilier" (saluran empedu tak terbentuk) bernama Melati pada tanggal 5 April 2010.

Tim dokter RSUP dr. Kariadi Semarang hingga saat ini belum memastikan penyakit yang diderita Imel (sapaan akrab Melati, red.). Untuk sementara Imel harus menjalani terapi dan ditangani secara rawat jalan.

Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang tercatat telah menangani tiga pasien "atresia bilier", yakni Ulung Hara Hutama, satu pasien yang identitasnya dirahasiakan, dan terakhir Bilqis Anindya Passa yang meninggal sebelum menjalani operasi cangkok hati.(KR-ZLS/D007)

Sumber: http://www.antaranews.com
-

Arsip Blog

Recent Posts