Tarutung, Sumut - Obyek wisata Salib Kasih yang terletak di puncak Bukit Siatasbarita, Kabupaten Tapanuli Utara, terancam tutup. Padahal sepuluh tahun terakhir nama tersebut sempat mengumandang di tengah masyarakat umat Kristiani dan tidak heran bila turis asal Eropa sudah menikmati alam wisata religius di bukit itu. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir ini, obyek wisata tersebut dikunjungi 1000-an orang setiap bulan, sekalipun pengunjung didominasi dari turis lokal seperti dari Provinsi Riau, Jakarta, Medan, dan beberapa daerah lain.
Keramaian pengunjung wisata religius Salib Kasih di Bukit Siatasbarita, yang jaraknya hanya 3 Km dari Kota Tarutung, hanyalah menjadi kenangan dan ukiran sejarah di Bonapasogit. Sebab, puncak keramaian obyek tersebut ketika hari libur dan hari raya. Namun beberapa pekan terakhir, sekalipun hari libur seperti hari minggu misalnya, justru suasana di sana tidak lagi ramai seperti sebelumnya. Kepala unit pengelola teknis wisata Salib Kasih, B. Datubara, belum lama ini mengeluhkan atas sepinya pengunjung obyek wisata itu. Menurutnya, Salib Kasih yang setiap minggunya dikunjungi ratusan manusia, kini hanya hitungan jari saja.
Di tempat terpisah, anggota DPRD Taput, Asman Sihombing, mengatakan, Dinas Pariwisata Taput selaku instansi pengelola Salib Kasih Siatasbarita dinilai gagal dalam pengelolaan wisata di Taput. Kata dia, dana dari pemerintah jelas ditampung di APBD. Padahal retribusi wisata sampai saat ini tidak diketahui berapa persentasenya. "Kalau pihak Pemkab dinilai rugi dalam pengelolaan Salib Kasih, kenapa harus bertahan? Ada solusi terbaik untuk diserahkan kepada pihak swasta. Kita takut jangan-jangan obyek wisata itu menjadi salah satu ladang untuk korupsi bagi oknum-oknum tertentu,” lugas Asman. (dat05/waspada)
Sumber: http://www.waspada.co.id