Medan, Sumatra Utara - Walaupun saat ini perkembangan makanan mancanegara kian pesat namun Pemko Medan tetap menggalakkan makanan beras dan non beras beragam, bergizi dan berimbang (3 B). Untuk itu, Pemko menggelar pagelaran di Taman Ahmad Yani Medan, kemarin (8/6). Dalam gawean tersebut, dari 21 kecamatan kader PKK di Medan turut berpartisipasi untuk menjajakan makanan tradisional. Beragam masakan pun disuguhkan mulai dari cubit ubi, pizza ubi, nasi jagung, nasi goreng ubi jagung dan berbagai ragam masakan lainnya yang setiap kecamatan menyedian tiga jenis makanan untuk makan pagi, siang dan malam.
“Rasanya enak, pedasnya terasa, asinnya juga ada dan beragam serta gizinya juga ada, jadi makanan tradisional itu memang layak konsumsi dan di pasarkan,” kata Sekda Medan, Dzulmi Eldin, kemarin (8/6). Dia juga menyampaikan, pelaksanaan pameran ini harus memiliki nilai yang tinggi dalam mengangkat dan ciri khas ketradisionalan budaya di Kota Medan. Hal ini juga bisa mendatangkan wisatawan dan bisa membuat banyaknya warga terpesona dari sisi makanan di Kota Medan ini.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan, Wahid menyatakan tujuan pagelaran ini agar setiap kecamatan memiliki makanan khas tradisional yang 3 B. Kemudian, setiap kecamatan juga diharapkan memiliki keunggulan dari sisi makanan khas. “Harapan kami bisa terciptanya kekhususan makanan di kecamatan,” katanya.
Wakil Ketua Penggerak PKK Kota Medan, Ny Dzulmi Eldin menyampaikan, makanan khas tradisional 3 B ini diharapkan memiliki kualitas dan menjadi jajanan khas di Kota Medan. Marilah kita menciptakan kekhasan makanan dengan kualitas baik dan 3 B serta memiliki nilai tinggi,” ucapnya. Sedangkan pemenang dalam lomba masakan tradisional 3 B ini diraih oleh Medan Deli dengan nilai 272, kemudian urutan kedua, Medan Baru dengan nilai 265, urutan ketiga Medan Timur dengan nilai 257. Sementara itu, juaran harapan I diraih oleh Medan Labuhan, Medan Amplas dan harapan ke tiga Medan Denai. (ril)
Sumber: http://hariansumutpos.com 9 Juni 2009
