Sampulungan, Sulsel - Pesta panen di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, paling ditunggu-tunggu. Ada tradisi adat Appadekko yang diwarnai dengan aksi pukul menggunakan kayu dan batu. Sayang aksi unik ini agak luput dari radar wisatawan.
Mensyukuri hasil panen padi yang melimpah bagi warga Desa Sampulungan, Kec Galesong Utara, Kab Takalar, Sulawesi Selatan, dirayakan dengan cara yang unik. Tradisi adat yang mereka namakan Appadekko ini diramaikan dengan atraksi saling pukul dengan menggunakan kayu alu dan batu kali, Kamis (31/5/2012).
Tradisi turun-temurun warga Sampulungan yang diperingati setahun sekali ini dimulai dengan "meminta izin" di Makam Karaeng Sampulungan. Usai menyekar makam, para peserta ritual Appadekko ini kemudian melanjutkan ziarahnya ke Bungung Baraniyya atau sumur orang-orang berani, sebelum menuju lapangan tempat pertunjukan Appadekko.
Di Bungung Baraniyya ini, para peserta Appadekko mendapatkan kekuatan magis, yang kebal menerima pukulan. Setelah diisi kekebalan, para peserta Appadekko ini kemudian mengelilingi Poko' Rita atau pohon kembar yang tingginya menjulang.
Ritual terakhir para peserta Appadekko kemudian mementaskan tari memukul-mukul antan dengan kayu alu. Setelah itu, para peserta Appadekko pun memamerkan kekebalannya menerima pukulan, baik dengan menggunakan kayu alu, maupun dengan menggunakan batu kali berukuran besar.
Tokoh masyarakat Sampulungan, Jaharuddin Daeng Bella menyebutkan tradisi Appadekko ini diperingati selain mensyukuri hasil panen, juga bermanfaat untuk menjalin silaturahmi antar warga Sampulungan dengan warga dari daerah lainnya. Atraksi kebal dipukuli ini diperuntukkan sebagai penyemangat bagi para pria tangguh dari Desa Sampulungan.
"Dahulu kala yang melakukan Appadekko ini biasanya orang yang sudah dimandikan di Bungung Baraniyya untuk mengikuti perang, mereka disebut To Baraniyya," ujar Jaharuddin.
Meskipun tradisi ini sarat dengan nilai budaya masyarakat etnis Makassar di wilayah pesisir, pertunjukan Appadekko masih jauh dari perhatian pemerintah setempat, semisal Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kab Takalar. Warga Sampulungan berharap tradisi Appadekko ini bisa mengundang kehadiran wisatawan, baik domestik maupun turis internasional.
Sumber: http://travel.detik.com