Perpustakaan Sedikit Miliki Koleksi Buku Arab Melayu

Lubuk Sikaping, Sumbar - Sejumlah perpustakaan di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat sedikit memiliki koleksi buku-buku yang menggunakan abjad Arab Melayu.

Kepala Perpustakaan Daerah Pasaman Marjohan di Lubuk Sikaping, Selasa, mengatakan, kurangnya koleksi bacaan yang bertuliskan Arab Melayu di perpustakaan karena saat ini masyarakat jarang yang bisa membacanya. "Kita takut kalau koleksi buku-buku tersebut hanya akan habis dimakan rayap karena jarang disentuh," kata dia.

Menurut dia, tulisan Arab Melayu itu memiliki suatu keunikan tersendiri sehingga cukup sulit untuk membacanya. "Saking sulit dan jarangnya masyarakat yang mengetahui tulisan tersebut, sehingga ada juga yang menganggap bahasa aneh," kata dia.

Dia mengakui, buku-buku dengan abjad Arab Melayu, terutama pada naskah-naskah lama, merupakan salah satu sumber atau referensi utama dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Dikatakannya, sekitar abad ke-18 para tokoh penulis menggunakan tulisan ini sebagai upaya untuk mendokumentasikan sesuatu untuk dibukukan.

"Tulisan ini terdiri atas huruf-huruf yang berbentuk tulisan Arab, namun bacaannya bukan seperti bacaan Al Quran," kata dia.

Sebenarnya, begitu banyak ilmu yang bisa dikembangkan dari sumber-sumber bacaan yang menggunakan abjad tersebut. Namun, hingga hari ini sangat jarang orang yang memiliki kompetensi untuk mengembangkannya.

Seharusnya, kata dia, hal ini mesti dipelihara dengan baik, terutama melalui pelajaran muatan lokal di sekolah-sekolah.

Akan tetapi, mata pelajaran muatan lokal banyak yang melupakan untuk mengajarkan membaca tulisan Arab Melayu kepada siswa. "Kalau hal itu tidak diperhatikan dari dini, lama-lama dikhawatirkan tradisi membaca tulisan ini akan hilang," katanya.

-

Arsip Blog

Recent Posts