Medan, Sumut - Sejumlah tokoh Melayu Sumatera Utara mengharapkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dapat memperjuangkan nama Tengku Amir Hamzah sebagai nama bandara di kawasan Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.
Harapan itu disampaikan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi D DPRD Sumut di Medan, Kamis.
Sultan Langkat Tuanku Abdul Jalil mengatakan, Tengku Amir Hamzah memiliki peranan besar dalam sejarah perjalanan bangsa sehingga namanya layak ditabalkan menjadi nama bandara di Kualanamu tersebut.
Bersama sejumlah tokoh nasional seperti HM Yamin dan Sutan Takdir Alisyahbana, Tengku Amir Hamzah merupakan salah satu penggagas Sumpah Pemuda yang menjadi tonggak kebangkitan bangsa.
Selain itu, Tengku Amir Hamzah yang bukan hanya seorang sastrawan juga telah dikenal secara nasional dan internasional.
Popularitas Tengku Amir Hamzah sebagai tokoh nasional dapat dilihat dari kepedulian berbagai pihak dalam perayaan 100 tahun tokoh asal Kabupaten Langkat tersebut.
Perayaan 100 tahun Tengku Amir Hamzah pada 2011 itu bukan hanya dilaksanakan di Medan, tetapi juga oleh sejumlah budayawan di Jakarta dan kalangan civitas akademika dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Bahkan, Pemprov DKI Jakarta juga ikut serta mengagendakan perayaan 100 tahun Tengku Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki di Jakarta.
Ketika perayaannya diselenggarakan di Medan, salah seorang wartawati radio Inggris justru sengaja hadir untuk turut membacakan puisi karya Tengku Amir Hamzah.
Warga negara Inggris mengaku sebagai pengurus komunitas Tengku Amir Hamzah di Inggris. "Dia bilang, Tengku Amir Hamzah juga terkenal di Eropa barat," kata Sultan Langkat tanpa menyebutkan nama WN Inggris tersebut.
Pihaknya menampilkan nama Tengku Amir Hamzah bukan untuk menonjolkan etnis Melayu, tetapi karena sosoknya nasionalis, patriotis, serta telah dikenal dunia internasional.
"Amir Hamzah adalah aset dan tokoh nasional yang telah dikenal internasional," katanya didampingi Ketua Laskar Hang Tuah Tengku Alkadri Syah, Presiden Angkatan Muda Melayu Indonesia (AMMI) OK Azhari, dan Ketua Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Melayu (HPMM ) Dedy Suhairi.
Dalam rapat dengar pendapat tersebut, tokoh-tokoh Melayu tersebut membagikan buku tentang sejarah Tengku Amir Hamzah yang ditulis putera Langkat yang kini menjadi Ketua Umum PSSI Prof Djohar Arifin.
Anggota Komisi D DPRD Sumut Ajib Shah mengatakan, DPRD provinsi telah membentuk panitia khusus (Pansus) untuk membahas dan menentukan nama bagi bandara bertaraf internasional tersebut.
Pihaknya akan berupaya membantu agar nama Tengku Amir Hamzah dapat dipertimbangkan sebagai nama bandara di kawasan Kualanamu itu.
"Ketepatan, beberapa anggota Komisi D DPRD Sumut ikut dalam Pansus itu," kata politisi Partai Golkar tersebut.
Anggota Komisi D DPRD Sumut lainnya Guntur Manurung mengatakan, pihaknya mengetahui adanya sejumlah nama tokoh nasional yang dibanggakan karena memiliki nilai kepahlawanan maing-masing.
Namun khusus untuk etnis Melayu, pihaknya mengharapkan adanya kesepakatan terlebih dulu untuk mengusulkan satu nama karena ada tokoh Melayu lain yang juga diusulkan.
"Agar tidak menimbulkan perpecahan di kalangan Melayu, saya usulkan agar bersepakat dengan satu nama," kata politisi Partai Demokrat itu.
Menurut catatan, Pengurus Daerah Masyarakat Adat Budaya Melayu Indonesia (Mabmi) Kabupaten Deli Serdang juga mengusulkan agar nama Sultan Serdang menjadi nama bandara di kawasan Kualanamu.
Usulan tersebut disampaikan karena semangat pembangunan Bandara Kualanamu itu dinilai memiliki kesamaan dengan semangat kepemimpinan Sultan Serdang ketika memimpin serta membangun daerah itu.
Sumber: http://oase.kompas.com