Bandung, Jabar - Sejumlah batik kuno dan kain khas Indonesia akan dipamerkan pada ajang "Indonesian Festival Seattle" (IFS) 2012 yang digelar di Kota Seattle Washington, Amerika Serikat, 5-6 Juli 2012.
"Batik sudah dikenal dunia dan kami akan menampilkan dalam pameran dan peragaan batik di ajang IFS 2012 yang merupakan bagian dari Festal Fest di Seattle AS. Batik-batik kuno akan disertakan dalam pameran di sana," kata Bendahara Yayasan Batik Indonesia Ika BS Wahyudi di Bandung, Jumat.
Menurut Ika, menampilkan pameran batik di ajang pentas seni budaya di IFS 2012 itu sangat strategis untuk memperkenalkan sekaligus memasarkan batik Indonesia.
Selain membawa batik-batik kuno, Yayasan Batik Indonesia pada ajang itu juga akan menampilkan batik khas Jawa Barat, antara lain batik Komar serta batik Garutan yang akan digunakan sebagai bahan pakaian para penari yang akan manggung.
IFS 2012 itu digelar di dua tempat, yakni di Kane Hall University Washington dan di Westlake Park. Selain akan ditonton oleh komunitas warga Indonesia di Seattle AS, juga menjadi bagian tontonan bagi warga Amerika Serikat untuk mengenal seni budaya Indonesia.
"Ajang IFS merupakan bagian Festal Fest yang merupakan ajang pentas seni budaya dunia yang diadakan sejak 1962, sebuah ajang besar sehingga kami tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini," kata Ika.
Menurut Ika, banyak ragam batik yang disukai di pasaran internasional. Terlebih setelah batik ditetapkan menjadi warisan budaya dunia, pamor batik terus meningkat. Meski demikian sosialisasi dan proses edukasi batik perlu terus ditingkatkan untuk bisa lebih eksis.
"Banyak ragam batik, baik hasil tulis maupun cetak. Peminatnya cukup besar, dan Indonesia berharap bisa menjadikan batik komiditas unggulan sehingga sosialisasi seperti ini diperlukan," katanya.
Pada ajang IFS 2012 itu, Yayasan Batik Indonesia juga akan memanfaatkan dengan melakukan penjajakan kerjasama budaya dan akan menghibahkan koleksi tekstil Indonesia pada museum di Amerika Serikat.
Menurut Ika, ajang IFS diharapkan menjadi gerbang utama dalam membuka beragam peluang kerjasama lintas yang dimiliki serta menginovasi dalam menumbuhkembangkan potensi dalam berbagai bidang antara lain pendidikan, bisnis, kesehatan, pemerintah serta yang lainnya.
Selain akan memerkan batik, pihaknya juga berencana untuk membawa sejumlah kain yang dihasilkan proses secara tradisional oleh masyarakat di Indonesia. Salah satunya kain ’Voya’ asal Sulawesi Tenggara.
"Kain Voya itu mempunyai banyak karakter dan jenis, namun voya asal Sulawesi Tenggara atau dari Lembah Kaba teksturnya sangat halus dan bisa dikembangkan ke depannya," kata Ika BS Wahyudi menambahkan.
Sumber: http://oase.kompas.com