Tenggarong, Kaltim - Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, HAPM Haryanto Bachroel, mengatakan, pesta adat, seni dan budaya Erau dapat dilaksanakan kapan saja, tidak harus digelar pada bulan September. "Kapan saja Festival Erau itu bisa dilaksanakan, tergantung kehendak Sultan," ujarnya di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (5/6/2012).
Sebelumnya, sebagian masyarakat di Kutai Kartanegara berpandangan bahwa seharusnya festival adat dan budaya Erau digelar September. Namun, Haryanto Bachroel yang juga Menteri Sekretaris Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang bergelar HAP Gondo Prawiro menepis pandangan tersebut.
Dia menjelaskan, Erau yang berasal dari kata Eroh yang berarti ramai itu biasanya dilaksanakan jika ada sesuatu yang membahagiakan Kesultanan. Misalnya, penobatan Raja, Sultan dapat anak laki-laki, hilangya wabah penyakit dan lain sebagainya. "Jadi, Erau juga dapat dimaknai sebagai ucapan rasa syukur kepada Sang Pencipta," ujarnya.
Karena itu, lanjut Haryanto, salah jika Erau harus dilaksanakan pada bulan Sepetember, meskipun memang sejak 1970-an, Erau biasanya digelar pada bulan Sepetember. Tetapi, katanya, Erau dilaksanakan bulan September itu karena juga sekaligus memeriahkan hari jadi Kota Tenggarong.
Sedangkan sejak 2009, pelaksanaan Erau digeser menjadi bulan Juli bertepatan dengan musim liburan sekolah dan hal itu, menurut dia, sesuai arahan Kementerian Pariwisata RI.
Pasalnya, menurut Haryanto, saat ini Erau bertujuan sebagai pelestarian adat, seni dan budaya, juga sekaligus menjadi destinasi pariwisata yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. "Jadi dengan dilaksanakannya Erau di bulan Juli, diharapkan pengunjung makin banyak ke Kukar, karena bertepatan dengan musim liburan," Haryanto Bachroel yang bergelar HAP Gondo Prawiro itu.
Festival Erau 2012 akan dilaksanakan pada 1-8 Juli di Tenggarong, Kutai Kartanegara, yang pembukaannya dilaksanakan di Stadion Rondong Demang Tenggarong.
Sumber: http://travel.kompas.com