Rembang, Jateng - Festival Lasem akan kembali digelar untuk kedua kalinya. Festival yang akan diadakan secara maraton tersebut akan menyajikan sejumlah agenda seni dan budaya Lasem. Festival Lasem 2014 mengusung tema Komunitas Lasem sebagai tulang punggung Lasem dalam bidang seni, budaya dan pariwisata.
"Festival ini disajikan untuk mempertahankan semangat independen dan swadaya dari komunitas pendukung," kata Koordinator Festival Lasem 2014, Yon Suprayoga, Kamis, 25 September 2014. Lasem merupakan sebuah nama Kecamatan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Dahulu, wilayah ini merupakan kota awal pendaratan orang Tionghoa di tanah Jawa.
Karena itu, Lasem juga dikenal sebagai 'Tiongkok kecil'. Secara historis, budaya Lasem merupakan perpaduan dari berbagai unsur budaya Tiongkok, Jawa, Arab dan Belanda. Selain itu, Lasem juga dikenal sebagai kota santri.
Festival yang dimeriahkan oleh sejumlah seniman lokal tersebut akan digelar pada 5-12 Oktober 2014. Selain acara budaya, Yon menambahkan pada festival Lasem ini juga ada jelajah situs di Lasem. "Kami ingin mengenalkan pengaruh Sungai Bagan terhadap peradaban yang membangun Lasem," kata dia.
Yon mengatakan, dana acara ini bukan berasal dari donasi sumbangan. Acara ini murni dibiayai sedekah dari berbagai komunitas pendukung festival. "Panitia dan komunitas tidak membuat proposal ke berbagai pihak. Pendanaan murni dari urunan dan sedekah komunitas," ujar Yon.
Berikut susunan acara Festival Lasem 2014 :
5 Oktober 2014, Bedah buku 'Lasem Tiongkok Kecil' karya Munawir Azis.
6 Oktober 2014, Pameran foto, arkeologi dan seni lukis Lasem serta Kampung Lampion.
7 Oktober 2014, Pentas wayang kulit Pakeliran Padat 'Babat Alas Wanamarta' oleh Ki Sigid Ariyanto.
8 Oktober 2014, Susur Sungai Bagan Lasem dan pentas teater Pandu.
9 Oktober 2014, Pentas teater Ronggolawe Tuban.
11 Oktober 2014, Lampion udara.
12 Oktober 2014, Batik Lasem Karnaval.
Sumber: http://www.tempo.co