KARANGANYAR – Kawasan Tangwamangu, Karanganyar, menawarkan kesejukan udara Gunung Lawu. Kawasan wisata di kaki Lawu ini menawarkan beragam fasilitas wisata. Objek wisata Grojogan Sewu masih menjadi andalan, hotel-hotel, vila, rumah-rumah penginapan bertebaran di Tawangmangu.
Tak luput pula bisnis syahwat alias esek-esek Tawangmangu. Penelusuran Solopos.com, Rabu (16/12/2015), bisnis syahwat itu ada dan ditawarkan terang-terangan oleh pelakunya. Sesosok perempuan paruh baya yang semula duduk-duduk di depan sebuah vila bergegas berdiri ketika melihat Solopos.com kebingungan mencari alamat sebuah penginapan. “Kamar, kamar, mas, bisa sama ceweknya,” celetuk perempuan tersebut enteng.
Perempuan yang mengaku bernama Yem, tersebut adalah seorang makelar (calo) rumah penginapan, vila dan home stay. Tapi dia juga mengaku kenal tiga perempuan yang siap melayani para lelaki hidung belang, bila memang diinginkan.
Menurut dia, dua perempuan diantaranya berusia antara 20-25 tahun. Sedangkan seorang lagi perempuan tersebut berusia sekitar 35 tahun. Tarif sekali kencan dengan dua perempuan berusia di bawah 25 tahun menurut Yem sekitar Rp150.000. Uang sebesar itu belum termasuk biaya sewa kamar penginapan kelas bawah, yang dipatok Rp50.000. Harga segitu hanya untuk setengah hari saja.
Berusia Muda
Yem mengaku hanya bisa “menyiapkan” paling banyak tiga pekerja. Menurut dia tiga wanita yang dikenalnya tersebut berasal dari kawasan Tawangmangu. “Dari daerah sini saja. Paling banyak ya tiga orang, lebih dari itu tidak ada,” kata dia.
Lantaran penasaran, Solopos.com melanjutkan perburuan informasi jejak bisnis esek-esek di Tawangmangu, dengan menuruni Jl. Grojogan Sewu. Di sepanjang jalan terdapat rumah-rumah penginapan, vila, dan hotel, yang siap memanjakan para tamu atau wisatawan.
Di tikungan terakhir sebelum jalan lurus menuju Jl. Lawu, seorang laki-laki duduk santai menggunakan kursi kayu, di pinggir jalan. Laki-laki berinisial B tersebut kemudian menawarkan beberapa penginapan yang dia tahu. Seperti Yem, B juga makelar rumah penginapan dan vila. Menjelang libur panjang tahun baru, jumlah wisatawan yang datang ke Tawangmangu memang mengalami peningkatan.
Setelah berbincang beberapa saat, B tak juga menawari Espos jasa perempuan penjaja seks. Hingga Espos memberanikan diri bertanya apakah dia punya kenalan perempuan penjaja seks. “Ada mas. tiga. Kalau mau nanti saya pertemukan,” ujar dia.
Menurut B yang mengaku tinggal tak jauh dari daerah itu, salah satu perempuan yang dia maksud berumur 19 tahun. “Ada tiga orang, tapi sepertinya yang masuk sket [kriteria] mase, hanya satu. Ya yang berumur 19 tahun, lainnya itu sudah dewasa,” imbuh dia.
Menurut B perempuan penjaja seks yang beru berumur 19 tahun belum menikah. Bahkan saat ini yang bersangkutan sedang mempunyai hubungan serius (pacaran) dengan seseorang. “Tarifnya Rp200.000, plus biaya kamar Rp50.000,” sambung dia.
Sumber: http://www.solopos.com