Reog Ponorogo Ajarkan Solidaritas, Kesetiaan dan Persatuan

Jakarta - Kaum muda, khususnya pelajar, diimbau ikut melestarikan warisan budaya tak benda nasional, seperti reog. Seni yang berasal dari Ponorogo diyakini banyak mengajarkan nilai moral, solidaritas, guyub, persatuan, kesetiaan, pengorbanan dan keberanian.

Apalagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kini juga semakin menghargai kesenian reyog ponorogo. Hal itu dibuktikan melalui seringnya atraksi seni ini digelar pada hajatan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

“Pemerintah berharap akan terbangun harapan baru dalam upaya meletakkan kembali nilai luhur kebudayaan bangsa dan semangat cinta Tanah Air. Serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, kemudian semakin tertanamnya jiwa nasionalisme melalui kebudayaan,” kata L. Salman, dari Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri di SMP Labschool Rawamangun, Pulogadung, Jaktim, Jumat (27/11).

Hal itu dikatakan Salman saat menghadiri pagelaran seni budaya bertajuk “Memperkuat Ketahanan Budaya Nasional Melalui Seni Budaya Reyog Ponorogo”.

Pagelaran tersebut merupakan hasil kerjasama Komunitas Reog Ponorogo (KRP) dengan Kemendagri serta didukung Dinas Pariwisata DKI Jakarta dan Dinas Pendidikan.

Selain Salman, acara tersebut juga menghadirkan pakar seni budaya Nursilah (Dosen Seni Tari Universitas Negeri Jakarta) dan Wakil Ketua KRP S. Nojeng.

Ratusan siswa SMP Labschool terlihat antusias menyaksikan pagelaran reyog ponorogo tersebut. Suasana makin meriah ketika Kepala SMP Labschool, Ali Chudori dan Ketua Osis SMP Labschool, Nurrahman Wahyu Firdaus diangkat oleh penari dadak merak.

“Kami memang mempunyai program untuk mengenalkan reyog bagi generasi muda, khususnya para pelajar. Sebagai bentuk pelestarian dan ketahanan budaya nasional,” kata Nojeng.

-

Arsip Blog

Recent Posts