Banyuwangi Jualan Kreasi Budaya: Gandrung, Kebo, hingga Soto

Banyuwangi, Jatim - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan lebih intensif menggarap pariwisata budaya untuk menggaet kunjungan wisatawan, salah satunya melalui ajang "Festival Gandrung Sewu".

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di sela perhelatan Festival Gandrung Sewu di Pantai Boom, Banyuwangi, Sabtu (29/11/2014), mengemukakan pariwisata budaya kini mulai menjadi salah satu tren yang cukup diminati wisatawan, selain wisata alam dan wisata buatan.

Pariwisata budaya akan membuat orang ingin mencari tahu mengenai seni budaya yang ada di suatu daerah. "Salah satu tren wisata yang semakin berkembang adalah pariwisata budaya, yakni jenis pariwisata yang mengandalkan kebudayaan khas sebuah tempat, mulai dari tradisi, kesenian, upacara, hingga kuliner, yang bisa memberikan pengalaman tentang keanekaragaman dan identitas dari sebuah masyarakat. Ini yang sedang kami garap di Banyuwangi," paparnya.

Anas mencontohkan keberadaan Festival Gandrung Sewu, Banyuwangi Ethno Carnival, Batik Festival, atau Festival Kebo-Keboan dan Festival Rujak Soto yang memotret secara lengkap tentang kebudayaan Banyuwangi.

"Pendekatan pariwisata budaya memberi titik tekan pada inisiatif lokal untuk diangkat ke skala nasional dan global, yang nantinya bisa berujung pada peningkatan pergerakan ekonomi rakyat berbasis seni budaya," ujar Anas.

Perhelatan Festival Gandrung Sewu di Pantai Boom, Banyuwangi, menjadi pertunjukan kolosal kesenian khas daerah setempat yang melibatkan lebih kurang 1.200 penari dengan berbusana warna dominan merah menyala.

Memikat

"Acaranya sungguh memikat. Saya kagum Banyuwangi punya agenda pariwisata berkelanjutan yang bisa menarik minat wisatawan," kata Putri Pariwisata, Syarifah Fajri Mauilidiyah, yang berkesempatan hadir di Banyuwangi dan menyaksikan festival tahunan tersebut.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Yanuar Bramuda mengatakan Festival Gandrung Sewu sudah digelar untuk kali ketiga dan tahun ini mengangkat tema "Seblang Subuh". "Tema Seblang Subuh mengandung makna permohonan ampun kepada Yang Maha Kuasa," katanya.

Ajang ini merupakan salah satu dari puluhan agenda kegiatan dari perhelatan "Banyuwangi Festival 2014". Pekan lalu, juga telah digelar Banyuwangi Ethno Carnival yang mengusung tema "The Mistic Dance of Seblang".

-

Arsip Blog

Recent Posts