Yogyakarta - Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY akan kembali melaksanakan Gelar Budaya Etnis Semarak Legenda Gendang Suku Nusantara (Selendang Sutra), pada 6 hingga 10 November 2015 mendatang.
Kegiatan tersebut bakal dihelat di Monumen Serangan 1 Maret.
Kali ini, gelar budaya etnis tersebut memasuki tahun ke-empat dalam penyelenggaraannya.
Setyawan Sahli, Kepala Bidang Tradi, Seni dan Film Dinas Kebudayaan DIY, dalam jumpa persnya kepada awak media, pada Kamis (5/11/2015) siang di Kantor Dinas Kebudayaan DIY mengatakan, gelar budaya itu melibatkan 34 etnis IKPMD (Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah) yang ada di Yogyakarta.
Jumpa pers itupun dihadiri oleh Wardoyo, Kepala Seksi Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan DIY, Sayfuandi Yusuf, wakil ketua IKPMDI Yogyakarta dan Agung Widodo dari Semar Production sebagai event organizer acara rutin tahunan itu.
Setyawan melanjutkan, perwakilan IKPMD akan menampilkan pertunjukan seni budaya dari daerahnya masing-masing kepada masyarakat Yogyakarta.
Selain itu, para perwakilan itupun akan menyajikan makanan khas daerahnya masing-masing dan disajikan secara gratis kepada masyarakat yang datang dalam gelaran tersebut.
"Kegiatan ini merupakan sarana untuk saling memahami nilai-nilai budaya etnis, untuk membangkitkan kesadaran dan toleransi di antara berbagai etnis yang berada di Yogyakarta," ungkap Setyawan.
Menurutnya, kegiatan ini pun bisa menumbuhkan jati diri dan kecintaan dalam nilai-nilai kearifan lokal yang ada pada budaya etnis, sehingga dapat memperkokoh jati diri budaya bangsa.
Kegiatan ini bisa menjadi dialog transformasi dan akulturasi budaya di Yogyakarta.
"Kami sebagai pelajar dan mahasiswa daerah yang ada di Yogyakarta sangat senang, karena masih diberikan kesempatan dan difasilitasi untuk melestarikan budaya kami sendiri di sini," kata Sayfuandi Yusuf.
Setyawan mengatakan, menurut data statistik mahasiswa daerah lain yang berdomisili sementara di Yogyakarta berjumlah lebih dari 313 ribu orang.
Ia berharap, dengan diselenggarakannya kegiatan ini para mahasiswa yang nantinya kembali ke daerahnya masing-masing, akan menyampaikan kesan terbaiknya kepada generasi selanjutnya.
Sehingga generasi penerus itu akan tertarik untuk merasakan juga kesan terbaik ketika di Yogyakarta.
Sumber: http://jogja.tribunnews.com
