Malang, Jatim - Berharap hujan segera tiba, masyarakat di Desa Simpring, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, menggelar tradisi ujung atau tarung menggunakan rotan, Jumat (30/10/2015). Tradisi lama yang sudah lestari sejak ratusan tahun silam ini, masih dipegang erat warga Madura yang banyak bermukim diwilayah Malang Selatan.
Bersenjatakan cambuk rotan, para petarung pun harus bertelanjang dada saat berdiri diatas arena ujung. Diiringi gamelan khas ujung, dua petarung saling mencambukkan rotan yang dipegangnya kearah punggung dan bagian tubuh yang tidak tertutup kain.
Secara bergantian, kedua petarung itu menyabetkan cambuk rotan yang dipegangnya ke tubuh lawan. Mereka berusaha saling mengenai badan lawan yang bertelanjang dada. Sembari menangkis, tak jarang sabetan cambuk rotan itu melukiskan luka memar dipunggung para petarung rotan. Beberapa orang diantaranya bahkan terlihat berdarah saat cambukan lawan, mengenai punggung. Uniknya, meski duel ujung beresiko melukai, para petarung rotan ini mengaku senang dan tak merasakan sakit pada tubuhnya.
“Tradisi ini warisan dari nenek moyang kami. Dengan darah yang mengucur dari petarung rotan ini, warga berharap hujan segera turun,” ungkap Muhali, Ketua Tradisi Ujung Malang Selatan, Jumat (30/10/2015).
Kata dia, tradisi ujung bertujuan agar Tuhan Yang Maha Esa, segera memberian berkah yakni berupa hujan. Mengingat, kemarau panjang tahun ini diwilayah Kabupaten Malang, membuat sebagian sumber mata air mengering. Hal itulah yang dirasa masyarakat, sangat berat karena musim kemarau tahun ini, cukup lama dari tahun-tahun sebelumnya.
“Semoga setelah ini hujan akan turun. Selain melestarikan tradisi, tarung rotan ini kami gelar sebagai bentuk permohonan pada Tuhan agar hujan segera datang,” ujarnya.
Meski baru pertama kali menggelar tradisi tarung rotan, antusiasme warga Malang Selatan sangat tinggi. Mereka rela melihat pertarungan beresiko itu hingga selesai. Menariknya, pasca tradisi ujung digelar, suasana langit diwilayah Malang Selatan sore ini pun berubah mendung. Beberapa titik daerah dikawasan ini sudah diguyur hujan meski kapasitasnya, belum terlampau tinggi.
Sumber: http://beritajatim.com