Filosofi Hidup Mati pada Rumah Limas Palembang

Palembang, Sumsel – Rumah Limas menjadi salah satu ikon rumah daerah khas Sumatera Selatan (Sumsel). Rumah tradisional dengan ornamen kayu berusia ratusan tahun dengan ukiran yang khas menjadi ciri khas rumah panggung ini.

Belakangan, keberadaan Rumah Limas di Sumsel, khususnya di Palembang, semakin tergerus zaman. Wisata sejarah rumah Limas yang mengulik tentang budaya Sumsel juga terbatas di museum saja.

Sadar akan minimnya promosi budaya khas Sumsel membuat salah satu pemilik Rumah Limas, Abdul Aziz, kembali mengenalkan rumah daerah ini ke masyarakat Sumsel dan wisatawan luar daerah.

Berawal dari kecintaannya terhadap rumah tradisional ini, Abdul Aziz membangun Rumah Limas sekitar 1990-1991. Ornamen yang dibuat sangat mirip dengan rumah tradisional masyarakat tempo dulu, mulai dari perabot rumah tangga, ukiran hingga baju tradisional Sumsel yang disiapkannya.

"Awalnya hanya koleksi pribadi saja, tapi memang niatnya untuk melestarikan budaya Sumsel di tengah modernisasi bangunan di Palembang. Selain untuk koleksi pribadi, Rumah Limas ini memang ditujukan untuk wisata heritage di Palembang," ujar KH Abdul Aziz melalui Humas Rumah Limas, Sri Handayani, kepada Liputan6.com, Minggu, 4 September 2016.

Rumah panggung yang berada di Jalan Demang Lebar Daun No 51, Palembang itu dibangun dengan dua jenis kayu kokoh, yaitu Kayu Unglen atau Kayu Besi dan Kayu Tembesu pada dinding, lantai, dan atap rumah. Sementara tiang rumah dibuat dari campuran kayu tembesu dan semen, sehingga tahan air dan kuat.

Dari segi arsitektur, rumah lima terdiri dari ruang persegi dan persegi panjang yang menghadap ke arah Timur dan Barat. "Ternyata arah Timur dan Barat memiliki arti tersendiri. Arah Timur yaitu berarti Matoari Edop, yang mana secara filosofi diartikan sebagai awal mula kehidupan manusia. Sementara arah Barat, yaitu Matoari Mati, yang berarti akhir kehidupan atau kematian," tutur Sri.

Rumah Limas juga disebut sebagai rumah panggung karena bagian bawah Rumah Limas terdapat kolong rumah. Kolong rumah yang terbuka ini biasa digunakan untuk kegiatan sehari-hari, mulai dari tempat berkumpul keluarga atau tetangga, hingga aktivitas lainnya.

Rumah Limas ini memiliki dua buah tangga di samping kiri dan kanan depan rumah. Tinggi Rumah Limas bisa sampai sekitar tiga meter.

-

Arsip Blog

Recent Posts