30 Grup Ramaikan Festival Rebana di Pekalongan

Pekalongan, Jateng - Festival Rebana ini diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Syari’ah UKM El Fata STAIN Pekalongan, bekerjasama dengan Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan (Dishubparbud) Kota Pekalongan.

Kegiatan yang mengambil tema ‘Syiar dengan Syair’ ini juga merupakan salah satu rangkaian dalam ‘Pekan Sharia Fair’ STAIN Pekalongan, yang sudah dimulai sejak Selasa (25/11) hingga Sabtu (29/11).

Beberapa peserta yang ambil bagian dalam Festival Rebana tersebut, antara lain berasal dari Kota dan Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Batang. Mereka tak hanya berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa, melainkan juga dari kalangan umum.

“Festival rebana ini kita selenggarakan dalam rangka memeriahkan Pekan Sharia Fair STAIN Pekalongan. Ada 30 grup rebana dari Pekalongan dan luar Pekalongan yang mengikuti festival ini. Kita bekerjasama dengan Dishubparbud Kota Pekalongan dalam penyelenggaraan festival rebana ini,” ungkap Ketua Lembaga HMJ Syariah STAIN, Khoirul Umam, ketika ditemui di sela-sela acara kemarin (28/11).

Kepala Dishubparbud Kota Pekalongan Drs Doyo Budi Wibowo MM yang berkesempatan membuka secara resmi festival rebana, sangat mengapresiasi terselenggaranya event tersebut.

Menurutnya, festival rebana itu menjadi salah satu cara efektif untuk mengembangkan seni budaya di lingkungan kampus. “Sehingga seni budaya tidak stagnan, tetapi terus berkembang,” ujarnya, didampingi Kepala Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Dishubparbud Kota Pekalongan Sigit Mursito.

Doyo menambahkan, festival rebana ini sekaligus sebagai salah satu sarana untuk mensyiarkan agama Islam melalui syair-syair dan salawat. Dia berharap, kegiatan semacam itu terus berlanjut di masa-masa mendatang. “Ini kegiatan yang bagus sekali. Apalagi rata-rata pesertanya masih remaja dan anak-anak muda. Ini merupakan kegiatan positif untuk generasi muda. Bisa menghindarkan mereka dari hal-hal negatif,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Kompak (Komunitas Marawis Pekalongan), yang menjadi Ketua Tim Juri, Mustafid mengaku, terkesan dengan banyaknya grup rebana yang menjadi peserta festival rebana tersebut. “Jarang ada festival rebana diikuti lebih dari 25 grup. Ini ada 30 grup yang ikut ambil bagian. Menurut saya ini sangat luar biasa,” ungkapnya.

Mustafid menambahkan, tiap grup atau regu rebana yang tampil, mendapat kesempatan membawakan dua buah lagu atau salawat, dengan alokasi waktu 12 menit. Ada beberapa aspek yang dinilai, antara lain aspek musik, vokal, dan penampilan dari tiap regu atau grup.

-

Arsip Blog

Recent Posts