Mataram - Pemerintah Indonesia memprogramkan revitalisasi museum selama lima tahun sejak 2010 hingga 2014 mendatang, yang mencakup 79 unit museum yang tersebar di berbagai daerah.
Direktur Jenderal (Dirjen) Sejarah dan Purbakala, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kembudpar) Hari Untoro Drajat, MA, mengemukakan hal itu saat membuka pertemuan nasional museum se-Indonesia, yang digelar di Mataram, Senin malam. "Pihak yang melaksanakan revitalisasi museum itu yakni pemerintah pusat, pemerintah daerah dan komunitas," ujarnya.
Ia menyebut jumlah museum yang direvitalisasi pada tahun 2010 sebanyak enam unit, 2011 sebanyak 30 unit, 2012 sebanyak 10 unit, 2013 sebanyak 15 unit dan tahun 2014 sebanyak 20 unit museum.
Sementara para pihak yang terlibat dalam program revitalisasi museum itu antara lain pengunjung, masyarakat, badan pelestari, pengembang, badan pembuat dan pelaksana kebijakan dan regulasi serta lembaga donor.
"Revitalisasi museum itu mencakup aspek fisik, pengelolaan (SDM dan koleksi), program kreatif, jejaring dengan komunitas, kebijakan dan pemasaran serta komunikasi," ujarnya.
Untoro mengatakan, revitalisasi museum itu merupakan salah satu kegiatan Gerakan Nasional Cinta Museum periode 2010-2014, yang diawali dengan peluncuran Tahun Kunjung Museum 2010 yang diluncurkan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik, tanggal 30 Desember 2009.
Kegiatan Tahun Kunjung Museum 2010 itu didukung oleh seluruh museum di Indonesia dan asosiasi museum yang berada di enam provinsi yakni Sumatra Utara, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Bali.
Revitalisasi museum bertujuan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap museum, meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan museum dan pelayanan pengunjung dan menjadikan museum sebagai pranata sosial yang mampu membangkitkan kebanggaan dan memperkokoh jati diri bangsa.
Revitalisasi museum juga diartikan sebagai kesadaran untuk menempatkan kembali arti penting museum secara proporsional dan kontekstual.
"Dengan begitu, museum yang ada diharapkan dapat mengubah citra dan wajah museum Indonesia menjadi lebih menarik dan prima sehingga dapat turut meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Untoro menambahkan, diperlukan gerakan bersama untuk penguatan pemahaman, apresiasi dan kepedulian akan identitas dan perkembangan budaya bangsa yang harus terbangun pada tataran semua komponen masyarakat Indonesia, baik dalam skala lokal, regional maupun nasional. (JY)
Sumber: http://oase.kompas.com
Direktur Jenderal (Dirjen) Sejarah dan Purbakala, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kembudpar) Hari Untoro Drajat, MA, mengemukakan hal itu saat membuka pertemuan nasional museum se-Indonesia, yang digelar di Mataram, Senin malam. "Pihak yang melaksanakan revitalisasi museum itu yakni pemerintah pusat, pemerintah daerah dan komunitas," ujarnya.
Ia menyebut jumlah museum yang direvitalisasi pada tahun 2010 sebanyak enam unit, 2011 sebanyak 30 unit, 2012 sebanyak 10 unit, 2013 sebanyak 15 unit dan tahun 2014 sebanyak 20 unit museum.
Sementara para pihak yang terlibat dalam program revitalisasi museum itu antara lain pengunjung, masyarakat, badan pelestari, pengembang, badan pembuat dan pelaksana kebijakan dan regulasi serta lembaga donor.
"Revitalisasi museum itu mencakup aspek fisik, pengelolaan (SDM dan koleksi), program kreatif, jejaring dengan komunitas, kebijakan dan pemasaran serta komunikasi," ujarnya.
Untoro mengatakan, revitalisasi museum itu merupakan salah satu kegiatan Gerakan Nasional Cinta Museum periode 2010-2014, yang diawali dengan peluncuran Tahun Kunjung Museum 2010 yang diluncurkan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik, tanggal 30 Desember 2009.
Kegiatan Tahun Kunjung Museum 2010 itu didukung oleh seluruh museum di Indonesia dan asosiasi museum yang berada di enam provinsi yakni Sumatra Utara, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Bali.
Revitalisasi museum bertujuan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap museum, meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan museum dan pelayanan pengunjung dan menjadikan museum sebagai pranata sosial yang mampu membangkitkan kebanggaan dan memperkokoh jati diri bangsa.
Revitalisasi museum juga diartikan sebagai kesadaran untuk menempatkan kembali arti penting museum secara proporsional dan kontekstual.
"Dengan begitu, museum yang ada diharapkan dapat mengubah citra dan wajah museum Indonesia menjadi lebih menarik dan prima sehingga dapat turut meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Untoro menambahkan, diperlukan gerakan bersama untuk penguatan pemahaman, apresiasi dan kepedulian akan identitas dan perkembangan budaya bangsa yang harus terbangun pada tataran semua komponen masyarakat Indonesia, baik dalam skala lokal, regional maupun nasional. (JY)
Sumber: http://oase.kompas.com