Bali Rintis Obyek Wisata Kopi Ramah Lingkungan

Denpasar - Pengembangan kopi jenis unggul mengedepankan ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk organik di Desa Belantih, Kabupaten Bangli, Bali, kini diarahkan menjadi obyek wisata perkebunan.

"Sambil menikmati panorama alam di kebun kopi, pengusaha mancanegara diharapkan dapat membeli kopi ramah lingkungan dalam jumlah besar," kata Kabag Publikasi dan Dokumentasi Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Jumat (26/3).

Melalui penyediaan obyek wisata perkebunan, para pelancong senantiasa juga akan lebih terpikat, sehubungan bisa langsung melihat dari dekat proses produksi yang dilakukan para petani kopi setempat.

Ia mengatakan, selama 2010 tercatat dua rombongan pembeli kopi dari Australia dan Belanda berkunjung ke Desa Belantih, Kabupaten Bangli, 65 km timur Denpasar.

Sementara selama 2009 tercatat lima rombongan pengusaha Australia, Amerika, Belanda dan China juga memesan mata dagangan kopi sambil menikmati panorama alam pedesaan, yang tidak jauh dari obyek wisata Kintamani dengan panorama alam Gunung Batur.

Petani kopi yang terhimpun dalam subak abian Desa Lantih, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, telah mengantongi sertifikasi organik, sehingga kopi yang dihasilkan bebas dari zat kimia.

Ketut Teneng menambahkan, adanya sejumlah pengusaha dari mancanegara yang berkunjung ke sentra pengembangan kopi di Bali, dinas perkebunan setempat ingin menjadikan sentra-sentra pengembangan kopi dan 50 unit pola pengembangan tani terintegrasi menjadi obyek wisata agro berbasis sistem pertanian terintegrasi (Simantri).

"Dari 50 lokasi itu yang paling siap menjadi obyek wisata adalah pertanian terintegrasi di Desa Belantih, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli," ujarnya.

Oleh sebab itu, kemasan pariwisata Simantri kini sedang dipersiapkan oleh jajaran dinas perkebunan, pemkab kabupaten/kota se-Bali, dengan dukungan biro perjalanan wisata (ASITA) yang siap membantu promosi kepada setiap wisatawan.

Rintisan itu sebagai upaya memperkenalkan obyek wisata alternatif ramah lingkungan berbasis pertanian, di samping obyek-obyek wisata andalan yang selama ini telah dikenal dunia internasional.

Bali selama 2009 menerima kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 2,22 juta orang, meningkat 13,27% dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 1,96 juta orang. [mor]

Sumber: http://www.inilah.com
-

Arsip Blog

Recent Posts