Kupang - Peserta Sail Indonesia (Yacht Race) 2010, yang akan digelar Juli tahun ini, menyinggahi delapan destinasi wisata unggulan di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dua di antaranYA destinasi itu yakni Rote Ndao dan Timor Tengah Selatan. Enam destinasi lainnya ialah Alor, Lembata, Sikka, Ende, Nagekeo, dan Manggarai Barat. Bupati Rote Ndao Lens Haning mengatakan, mulai menyiapkan berbagai fasilitas seperti hotel, perbaikan sarana jalan menuju lokasi wisata, pemandu wisata, even wisata, dan berbagai suvenir seperti topi rote (Ti'i Langga) dan tenun ikat.
Lokasi surfing dan diving di pantai wisata Nemberala di ujung selatan Rote juga terus berbenah menanti even reli wisata tersebut. "Kami membenahi dan menetapkan lokasi-lokasi unggulan yang akan dikunjungi wisatawan," tuturnya kepada wartawan di Kupang, Kamis (18/3) pagi.
Sail Indonesia merupakan wisata bahari terbesar di Asia menggunakan perahu. Peserta berasal dari berbagai negara di Eropa, Amerika, Asia, Australia, dan Afrika. Even ini digelar satu kali setahun sejak sejak 2003. Hanya pada 2009, ditiadakan karena dialihkan ke Bunaken, Sulawesi Utara.
Mantan kepala Dinas Periwisata Seni dan Budaya NTT itu memastikan wisata bahari Nemberala bakal menyedot perhatian wisatawan yang diperkirakan berjumlah sekitar 500 orang. Pada even terakhir 2008, jumlah peserta sail yang tiba di Kupang sebagai pelabuhan persinggahan pertama berjumlah 500 orang. Mereka menumpang 200 perahu dari Darwin, Australia.
Setelah satu pekan mengunjungi obyek wisata di Kupang dan Timor Tengah Selatan, peserta akan meneruskan pelayaran menuju Rote Ndao sebelum berlayar ke destinasi wisata di Pulau Flores. Di Ende, menurut Lens, lokasi wisata yang dikunjungi adalah Danau Tiga Warna Kelimut dan rumah pengasingan mantan Presiden RI Soekarno di kota Ende.
Di Manggarai Barat, mereka bakal berkunjung ke Taman Nasional Komodo untuk melihat biawak Komodo yang saat ini menjadi kandidat tujuh keajaiban dunia. Wisatawan juga akan disuguhi atraksi seni budaya di lokasi yang dikunjungi. Reli perahu tersebut bertujuan memperkenalkan destinasi wisata bahari dan potensi pariwisata di daerah-daerah yang dikunjungi peserta. Tujuannya membantu daerah menjual potensi wisatanya. (Palce Amalo)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com
Dua di antaranYA destinasi itu yakni Rote Ndao dan Timor Tengah Selatan. Enam destinasi lainnya ialah Alor, Lembata, Sikka, Ende, Nagekeo, dan Manggarai Barat. Bupati Rote Ndao Lens Haning mengatakan, mulai menyiapkan berbagai fasilitas seperti hotel, perbaikan sarana jalan menuju lokasi wisata, pemandu wisata, even wisata, dan berbagai suvenir seperti topi rote (Ti'i Langga) dan tenun ikat.
Lokasi surfing dan diving di pantai wisata Nemberala di ujung selatan Rote juga terus berbenah menanti even reli wisata tersebut. "Kami membenahi dan menetapkan lokasi-lokasi unggulan yang akan dikunjungi wisatawan," tuturnya kepada wartawan di Kupang, Kamis (18/3) pagi.
Sail Indonesia merupakan wisata bahari terbesar di Asia menggunakan perahu. Peserta berasal dari berbagai negara di Eropa, Amerika, Asia, Australia, dan Afrika. Even ini digelar satu kali setahun sejak sejak 2003. Hanya pada 2009, ditiadakan karena dialihkan ke Bunaken, Sulawesi Utara.
Mantan kepala Dinas Periwisata Seni dan Budaya NTT itu memastikan wisata bahari Nemberala bakal menyedot perhatian wisatawan yang diperkirakan berjumlah sekitar 500 orang. Pada even terakhir 2008, jumlah peserta sail yang tiba di Kupang sebagai pelabuhan persinggahan pertama berjumlah 500 orang. Mereka menumpang 200 perahu dari Darwin, Australia.
Setelah satu pekan mengunjungi obyek wisata di Kupang dan Timor Tengah Selatan, peserta akan meneruskan pelayaran menuju Rote Ndao sebelum berlayar ke destinasi wisata di Pulau Flores. Di Ende, menurut Lens, lokasi wisata yang dikunjungi adalah Danau Tiga Warna Kelimut dan rumah pengasingan mantan Presiden RI Soekarno di kota Ende.
Di Manggarai Barat, mereka bakal berkunjung ke Taman Nasional Komodo untuk melihat biawak Komodo yang saat ini menjadi kandidat tujuh keajaiban dunia. Wisatawan juga akan disuguhi atraksi seni budaya di lokasi yang dikunjungi. Reli perahu tersebut bertujuan memperkenalkan destinasi wisata bahari dan potensi pariwisata di daerah-daerah yang dikunjungi peserta. Tujuannya membantu daerah menjual potensi wisatanya. (Palce Amalo)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com