Ambon, Maluku - Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy mengatakan festival musik hawaiian merupakan momentum kebangkitan budaya Maluku.
"Festival ini merupakan momentum kebangkitan musik hawaiian sebagai musik khas daerah Maluku yang tidak ditemukan pada daerah lain di Indonesia, serta kebangkitan budaya," katanya saat membuka festival musik hawaiian 2013, di Ambon, Jumat (4/10).
Menurut dia, musik merupakan identitas budaya Maluku melalui beragam jenis alat musik petik yaitu Ukulele dan Hawaiian seperti halnya terdapat dalam kebudayaan Hawaii di Amerika Serikat.
Maluku, katanya, sejak dulu hingga sekarang masih memiliki ciri khas dimana terdapat penggunaan alat musik Hawaiian baik pada lagu irama pop maupun dalam mengiringi tarian tradisional seperti Katreji. "Jika identitas ini tidak dilestarikan, maka kita akan kehilangan salah satu simbol budaya yang ada di daerah kita," ujarnya Richard mengatakan, musik juga merupakan bahasa komunikasi universal yang dapat mempersatukan bangsa, karena musik, khususnya Hawaiian dapat dinikmati oleh semua kalangan.
"Dalam meninkmati musik, kita tidak mengenal latar belakang suku, agama, ataupun umur. Yang ada hanyalah kita menikmati alunan nada dan irama yang mengalun merdu dari para musisi yang tampil diatas panggung," tandasnya.
Ia berharap, festival musik Hawaiian yang digelar akan menjadi agenda tetap Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, baik pada peringatan HUT Kota Ambon, maupun pada kegiatan pagelaran seni musik lainnya. "Nanti akan kita atur agar kegiatan ini dapat berlangsung secara rutin, untuk dapat lebih lagi memperkenalkan musik Hawaiian kepada masyarakat," ujarnya.
Sedikitnya 12 kelompok band di Maluku mengikuti festival musik hawaiian 2013 yang digelar Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku. Festival Musik Hawaiian Daerah Maluku diikuti oleh 12 kelompok band Hawaiian yang berasal dari Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Sumber: http://www.metrotvnews.com