Solo, Jateng - Sebanyak 8 gunungan dikirab dalam kirab Napak Budaya Samanhudi pada Sabtu (5/10) sore ini. Sebanyak 2000 peserta ikut meramaikan kirab budaya tersebut.
Kirab yang menyusuri ruas jalan di kawasan kelurahan Sondakan, Laweyan sepanjang 4 km itu merupakan puncak kegiatan dari seluruh rangkaian kegiatan yang dimulai pada 3 Oktober lalu. Event tahunan yang sudah diselenggarakan 3 kali itu bertujuan memperkuat eksistensi budaya dan wisata guna mempertegas desa wisata kawasan Sondakan.
“Kami hadirkan 45 kelompok peserta yang menampilkan potensi masing-masing wilayah,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) kelurahan Sondakan, Albicia Hamzah kepada wartawan.
Dari 8 gunungan yang dikirab, terdiri dari 3 gunungan masing-masing kelompok pasar buah Purwosari, pasar Kabangan, Pokdarwis Sondakan dan 5 gunungan lainnya dari masing-masing kampung di kelurahan Sondakan. Untuk 5 gunungan ini akan dilombakan dengan memperebutkan piala dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kota Solo.
Rute yang dilalui dalam kirab, dimulai dari depan kantor kelurahan Sondakan di jl. Samanhudi ke barat, masuk jalan Agus Salim ke selatan, masuk jl Rajiman yang diteruskan ke jl. Perintis Kemerdekaan. Selanjutnya di jl. Slamet Riyadi ke arah barat sampai dengan pasar buah Purwosari, selanjutnya ke selatan melalui kawasan Transito dan kembali ke kantor kelurahan Sondakan di jl. Samanhudi.
Gunungan sendiri dibuat dari hasil bumi seperti sayuran dan buah-buahan. Tiap gunungan dibawa minimal 4-6 orang. Ada juga sejumlah gunungan yang dibawa dengan menggunakan becak hias. Rata-rata tinggi gunungan sendiri antara 1,5 meter -2 meter.
Selama ini, kelurahan Sondakan masuk dalam 17 nominasi desa wisata di Indonesia. Di Jawa Tengah, terdapat 3 desa wisata, masing-masing ada di kota Solo, kabupaten Purworejo dan kabupaten Boyolali.
Sumber: http://www.timlo.net