Yogyakarta - Puncak peringatan hari jadi kota Yogyakarta ke 257 tahun, Senin sore ditandai dengan karnaval budaya, yang diikuti Abdi Dalem dan prajurit Kraton Yogyakarta. Hari jadi juga ditandai dengan pertemuan atau Pisowanan Agung, yang dihadiri Sri Sultan Hamengkubuwono ke sepuluh.
Arak - arakan atau karnaval budaya ini diawali dengan kendaraan yang membawa sosok yang memperagakan raja, lengkap dengan seluruh permaisuri dan keluarga inti kraton. Karnaval digelar Senin sore, dimulai dari lahan parkir Ngabean menuju pagelaran Kraton Yogyakarta.
Disusul ratusan prajurit Kraton dan Pakualaman sebagai pengawal raja, lengkap dengan busana dan tongkat kebesarannya masing - masing. Karnaval juga melibatkan ribuan warga, perwakilan dari setiap kelurahan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menempuh jarak sekitar 3 kilometer, karnaval berlangsung meriah dan mendapat sambutan positif dari warga yang berjejal disepanjang jalan yang dilalui iring - iringan parade.
Menurut Wakil Walikota Yogyakarta Imam Priyono, karnaval budaya ini untuk menciptakan keharmonisasian antara pemerintah dan masyarakat. Karnaval budaya memperingati hari jadi kota Yogyakarta ditutup dengan pertemuan atau Pisowanan Agung, yang dihadiri oleh Sri Sultan Hamengkubuwono sepuluh dan jajaran Muspida Derah Istimewa Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini, Sri Sultan mengingatkan arti penting keberadaan kraton di tengah masyarakat. Puncak peringatan hari jadi ditutup dengan pentas Tari Kolosal, yang menggambarkan sejarah berdirinya kraton Yogyakarta.
Sumber: http://www.indosiar.com