Aceh Jaya, NAD — Peringatan tiga tahun tsunami yang dipusatkan di Calang, Aceh Jaya, tahun 2007 tercoreng isu korupsi. Dana bantuan Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias untuk peringatan itu diduga digelapkan. Dua pejabat Dinas Pariwisata Aceh diperiksa Polres Aceh Jaya terkait kasus itu. Penggelapan uang tersebut memicu kemarahan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. ’’Saya minta kasus itu diusut tuntas,’’ tegasnya di sela santap siang dengan Kepala BRR Aceh-Nias Kuntoro Mangkusubroto di pendapa Kab Aceh Jaya keMarim (26/12).
Dari informasi yang didapat Rakyat Aceh (Grup Jawa Pos), Pemprov Aceh memberikan bantuan Rp400 juta untuk peringatan tiga tahun tsunami. BRR Aceh-Nias membantu Rp200 juta. Ternyata, bantuan BRR Aceh-Nias digelapkan. Awalnya, Kepala BRR Distrik Aceh Jaya M. Ali bertanya kepada Kuntoro soal bantuan peringatan tiga tahun tsunami di Aceh Jaya. Saat itu Kuntoro menjawab sudah menyerahkan Rp200 juta. Di dekat Irwandi Yusuf, Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Marthin Desky mengaku baru menerima Rp35 juta. Kepala Subbag Objek Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Aceh T. Aiyub dan Kepala Seksi Objek Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Aceh Syukri pun dipanggil gubernur ke pendapa. Aiyub pun mengaku menerima Rp35 juta dari Syukri yang meneken cek.
Syukri menyatakan dananya belum dicairkan dan berada di brankas. Karena tidak puas atas jawaban itu, gubernur menelepon Kapolres Persiapan Aceh Jaya Kompol Masikh. Hingga berita ini ditulis, keduanya diinterogasi di Polres. ’’Meski ini baru sebatas dugaan, hendaknya menjadi peringatan dan pelajaran bagi pejabat lain. Jangan main-main dengan uang rakyat dan mencoba-coba mengorupsi,’’ kata Irwandi. (zul/jpnn/dwi)
Sumber : www.radarsulteng.com Kamis, 27 Desember 2007