Teheran - Iran pada Kamis mendesak Barat bertindak terhadap Israel menyangkut keputusan negara Yahudi itu untuk membangun rumah-rumah baru di Jerusalem timur.
"Tindakan yang dilakukan negara-negara Barat jangan lagi bersifat sandiwara tetapi harus dilaksanakan untuk menghentikan terorisme negara rezim Yahudi itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast, yang dikutip kantor berita ISNA.
Ia juga mengecam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena mengatakan tuntutan-tuntutan bagi pembekuan permukiman itu "tidak masuk akal," dan "Jerusalem bukan satu permukiman. Kota itu adalah ibu kota kami.
Juru bicara Iran itu mengatakan kebijakan seperti itu menggambarkan kebiasaan para pemimpin rezim Zionis bagi agresi dan penjajahan.
Ia menyerukan Organisasi Konferensi Islam dan Liga Arab "untuk menangani secara serius pernyataan-pernyataan yang dibuat para pemimpin Ziois itu dan mengajukan solusi-solusi nyata untuk mementahkan pendekatan-pendekatan seperti itu."
Teheran tidak mengakui Israel dan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejahad telah mendapat kecaman internasional karena berulang-ulang mengatakan negara Yahudi itu harus dihilangkan dari peta.
Israel menduduki Jerusalem timur dalam perang tahun 1967 dan mencaploknya segera setelah itu, satu tindakan yang tidak diakui masyarakat internasional, Palestina ingin menjadikan Jerusalem timur sebagai ibu kota negaranya kelak.
Kelompok diplomatik Kuartet -- AS, Rusia, PBB dan Uni Eropa bertemu di Moskow Jumat lalu dan menyerukan Israel membekukan kegiatan pembangunan permukiman. (Uu.H-RN/R009)
Sumber: http://www.antaranews.com
"Tindakan yang dilakukan negara-negara Barat jangan lagi bersifat sandiwara tetapi harus dilaksanakan untuk menghentikan terorisme negara rezim Yahudi itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast, yang dikutip kantor berita ISNA.
Ia juga mengecam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena mengatakan tuntutan-tuntutan bagi pembekuan permukiman itu "tidak masuk akal," dan "Jerusalem bukan satu permukiman. Kota itu adalah ibu kota kami.
Juru bicara Iran itu mengatakan kebijakan seperti itu menggambarkan kebiasaan para pemimpin rezim Zionis bagi agresi dan penjajahan.
Ia menyerukan Organisasi Konferensi Islam dan Liga Arab "untuk menangani secara serius pernyataan-pernyataan yang dibuat para pemimpin Ziois itu dan mengajukan solusi-solusi nyata untuk mementahkan pendekatan-pendekatan seperti itu."
Teheran tidak mengakui Israel dan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejahad telah mendapat kecaman internasional karena berulang-ulang mengatakan negara Yahudi itu harus dihilangkan dari peta.
Israel menduduki Jerusalem timur dalam perang tahun 1967 dan mencaploknya segera setelah itu, satu tindakan yang tidak diakui masyarakat internasional, Palestina ingin menjadikan Jerusalem timur sebagai ibu kota negaranya kelak.
Kelompok diplomatik Kuartet -- AS, Rusia, PBB dan Uni Eropa bertemu di Moskow Jumat lalu dan menyerukan Israel membekukan kegiatan pembangunan permukiman. (Uu.H-RN/R009)
Sumber: http://www.antaranews.com