Surabaya - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur menargetkan 3.000 wisatawan mancanegara akan mengunjungi Surabaya dengan kapal pesiar pada tahun ini untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jatim. "Karena itu, kami menyambut optimistis kedatangan 939 wisatawan asing yang dibawa oleh Kapal Pesiar Jerman MS Albatros dan singgah di Surabaya selama enam jam," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Djoni Irianto, di Tanjung Perak Surabaya, Rabu (24/3/2010).
Menurut Djoni, penambahan target ini dilakukan untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan asing ke Jatim melalui pintu yang bukan hanya pintu bandara Juanda Surabaya. "Kami berharap kedatangan kapal pesiar itu dapat membawa banyak wisatawan mancanegara lain yang berkunjung ke Jatim," katanya.
Terkait kunjungan kapal pesiar di Jatim, ia menyebutkan tahun ini ada antara dua unit hingga tiga unit kapal pesiar. "Kedatangan kapal pesiar itu sempat stagnan sejak kunjungan kapal pesiar terakhir ke Surabaya pada tahun 1998," katanya.
Ia menilai hal itu disebabkan Indonesia masuk kategori larangan perjalanan bagi operator-operator kapal pesiar. "Dengan kunjungan kapal pesiar asal Jerman ini sangat berarti selama 12 tahun terakhir," katanya.
Djoni melanjutkan, untuk mendongkrak wisman kapal pesiar, pihaknya bekerja sama dengan beberapa asosiasi pariwisata dan operator-operator kapal pesiar. "Kapal pesiar MS Albatros yang dimiliki Phoenix Reisen Jerman itu mengangkut 939 penumpang yang terdiri dari 600 wisatawan dan 339 kru," katanya.
Pelabuhan Tanjung Perak merupakan pelabuhan kedua di Indonesia yang disinggahi setelah Bali. Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim mencatat tingkat kunjungan wisman selama 2008-2009 mencapai 159.000 orang atau naik satu persen yang melalui Bandara Juanda Surabaya. "Pada tahun 2010, Jatim yakin tingkat kunjungan wisman naik menjadi 175 ribu wisman," katanya.
Sumber: http://travel.kompas.com
Menurut Djoni, penambahan target ini dilakukan untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan asing ke Jatim melalui pintu yang bukan hanya pintu bandara Juanda Surabaya. "Kami berharap kedatangan kapal pesiar itu dapat membawa banyak wisatawan mancanegara lain yang berkunjung ke Jatim," katanya.
Terkait kunjungan kapal pesiar di Jatim, ia menyebutkan tahun ini ada antara dua unit hingga tiga unit kapal pesiar. "Kedatangan kapal pesiar itu sempat stagnan sejak kunjungan kapal pesiar terakhir ke Surabaya pada tahun 1998," katanya.
Ia menilai hal itu disebabkan Indonesia masuk kategori larangan perjalanan bagi operator-operator kapal pesiar. "Dengan kunjungan kapal pesiar asal Jerman ini sangat berarti selama 12 tahun terakhir," katanya.
Djoni melanjutkan, untuk mendongkrak wisman kapal pesiar, pihaknya bekerja sama dengan beberapa asosiasi pariwisata dan operator-operator kapal pesiar. "Kapal pesiar MS Albatros yang dimiliki Phoenix Reisen Jerman itu mengangkut 939 penumpang yang terdiri dari 600 wisatawan dan 339 kru," katanya.
Pelabuhan Tanjung Perak merupakan pelabuhan kedua di Indonesia yang disinggahi setelah Bali. Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim mencatat tingkat kunjungan wisman selama 2008-2009 mencapai 159.000 orang atau naik satu persen yang melalui Bandara Juanda Surabaya. "Pada tahun 2010, Jatim yakin tingkat kunjungan wisman naik menjadi 175 ribu wisman," katanya.
Sumber: http://travel.kompas.com