Lumajang - Jumlah pendaki di Gunung Semeru (3.676 mdpl), Jawa Timur, diprediksi meningkat hingga mencapai 400 orang, menjelang Tahun Baru 2010.
Petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di pos pendakian Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang Joko Glemboch Puriady, Rabu (30/12) mengatakan, biasanya jumlah pendaki yang melakukan pendakian ke Semeru meningkat pada saat pergantian tahun.
"Apabila cuaca terang, jumlah pendaki yang merayakan pergantian Tahun Baru 2010 diprediksi sebanyak 400 orang," kata pria yang akrab disapa Glemboch ini.
Menurut dia, hampir setiap tahun, sebagian pencinta alam merayakan pergantian tahun dengan melakukan pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
"Pendaki diperbolehkan merayakan pergantian tahun di kawasan Gunung Semeru, namun mereka tidak diperbolehkan naik ke puncak Semeru," katanya. Ia mengatakan, TNBTS hanya merekomendasi pendakian hingga kawasan Kalimati sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung.
"Status Gunung Semeru masih waspada, kemungkinan terjadi gempa letusan yang mengeluarkan material vulkanik yang membahayakan pendaki. Musim hujan juga bisa menyebabkan badai dan tanah longsor di kawasan Arcopodo," paparnya.
Ia menjelaskan, TNBTS menyarankan pendaki untuk mengikuti jalur pendakian Semeru yang sudah ditentukan antara lain Ranu Pani - Watu Rejeng - Ranu Kumbolo - Oro-oro Ombo - Cemoro Kandang - Jambangan - Sumbermani - Kalimati - Arcopodo - Cemoro Tunggal - Mahameru.
Kepala Bidang TNBTS Wilayah II di Kabupaten Lumajang Anggoro Dwi Sujiharto mengatakan, TNBTS menyiagakan sebanyak lima petugas TNBTS dan empat orang polisi hutan untuk memantau pendakian ke Semeru, menjelang Tahun Baru 2010.
"Sejumlah petugas disiagakan di Kecamatan Senduro dan Pronojiwo untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama perayaan tahun baru yang dilakukan sejumlah pendaki di Semeru," katanya. (Ant/OL-03)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com
Petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di pos pendakian Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang Joko Glemboch Puriady, Rabu (30/12) mengatakan, biasanya jumlah pendaki yang melakukan pendakian ke Semeru meningkat pada saat pergantian tahun.
"Apabila cuaca terang, jumlah pendaki yang merayakan pergantian Tahun Baru 2010 diprediksi sebanyak 400 orang," kata pria yang akrab disapa Glemboch ini.
Menurut dia, hampir setiap tahun, sebagian pencinta alam merayakan pergantian tahun dengan melakukan pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
"Pendaki diperbolehkan merayakan pergantian tahun di kawasan Gunung Semeru, namun mereka tidak diperbolehkan naik ke puncak Semeru," katanya. Ia mengatakan, TNBTS hanya merekomendasi pendakian hingga kawasan Kalimati sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung.
"Status Gunung Semeru masih waspada, kemungkinan terjadi gempa letusan yang mengeluarkan material vulkanik yang membahayakan pendaki. Musim hujan juga bisa menyebabkan badai dan tanah longsor di kawasan Arcopodo," paparnya.
Ia menjelaskan, TNBTS menyarankan pendaki untuk mengikuti jalur pendakian Semeru yang sudah ditentukan antara lain Ranu Pani - Watu Rejeng - Ranu Kumbolo - Oro-oro Ombo - Cemoro Kandang - Jambangan - Sumbermani - Kalimati - Arcopodo - Cemoro Tunggal - Mahameru.
Kepala Bidang TNBTS Wilayah II di Kabupaten Lumajang Anggoro Dwi Sujiharto mengatakan, TNBTS menyiagakan sebanyak lima petugas TNBTS dan empat orang polisi hutan untuk memantau pendakian ke Semeru, menjelang Tahun Baru 2010.
"Sejumlah petugas disiagakan di Kecamatan Senduro dan Pronojiwo untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama perayaan tahun baru yang dilakukan sejumlah pendaki di Semeru," katanya. (Ant/OL-03)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com