Denpasar - Wisatawan mancanegara asal Rusia umumnya yang datang berlibur ke Pulau Dewata ingin menikmati keindahan alam, disamping adat istiadat masyarakat yang tidak ada duanya di dunia.
"Turis Rusia umumnya memilih penginapan pada hotel yang memiliki kebun luas di pantai atau di tebing yang ada air mengalir seperti sungai," tutur Wayan Dunia, pramuwisata yang sering mengantarkan turis Rusia di Denpasar, Rabu (23/12).
Dari pengalamannya, masyarakat Negeri Beruang Merah itu juga menyenangi tempat-tempat sepi dan suasana tenang seperti vila yang ada di tengah sawah, di daerah pedesaan yang jauh dari keramaian kota.
"Karena itu, soal harga bagi mereka tidak menjadi masalah, yang penting apa yang menjadi keinginannya terpenuhi," katanya.
Ngurah Oka yang biasa menangani orang asing melakukan perjalanan wisata di daerah ini mengakui, turis asal rusia juga menyenangi kegiatan-kegiatan spiritual, sehingga Bali yang dijuluki Pulau Surga sangat cocok menjadi tempat liburannya.
"Masyarakat Rusia yang pernah datang ke Bali, menemukan suasana tenang selama berada di daerah ini. Maka tidak mengherankan turis asing asal Rusia semakin ramai berlibur ke Bali, terutama pada bulan-bulan Desember, Januari, Pebruari dan pertengahan tahun," katanya.
Sementara data di Dinas Pariwisata Bali menunjukkan bahwa kunjungan turis asal Rusia yang melakukan perjalanan wisata ke Bali sangat stabil, yakni rata-rata 4.091 orang per bulan selama 2009 sehingga perioda Januari-Oktober sudah mencapai 46.919 orang.
Data kunjungan turis asing tersebut menggambarkan peranan kedatangan masyarakat Rusia yang berlibur ke Bali sekitar 2,5% dari jumlah turis asing ke Bali selama sepuluh bulan I-2009 sebanyak 1,8 juta orang. (Ant/OL-03)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com
"Turis Rusia umumnya memilih penginapan pada hotel yang memiliki kebun luas di pantai atau di tebing yang ada air mengalir seperti sungai," tutur Wayan Dunia, pramuwisata yang sering mengantarkan turis Rusia di Denpasar, Rabu (23/12).
Dari pengalamannya, masyarakat Negeri Beruang Merah itu juga menyenangi tempat-tempat sepi dan suasana tenang seperti vila yang ada di tengah sawah, di daerah pedesaan yang jauh dari keramaian kota.
"Karena itu, soal harga bagi mereka tidak menjadi masalah, yang penting apa yang menjadi keinginannya terpenuhi," katanya.
Ngurah Oka yang biasa menangani orang asing melakukan perjalanan wisata di daerah ini mengakui, turis asal rusia juga menyenangi kegiatan-kegiatan spiritual, sehingga Bali yang dijuluki Pulau Surga sangat cocok menjadi tempat liburannya.
"Masyarakat Rusia yang pernah datang ke Bali, menemukan suasana tenang selama berada di daerah ini. Maka tidak mengherankan turis asing asal Rusia semakin ramai berlibur ke Bali, terutama pada bulan-bulan Desember, Januari, Pebruari dan pertengahan tahun," katanya.
Sementara data di Dinas Pariwisata Bali menunjukkan bahwa kunjungan turis asal Rusia yang melakukan perjalanan wisata ke Bali sangat stabil, yakni rata-rata 4.091 orang per bulan selama 2009 sehingga perioda Januari-Oktober sudah mencapai 46.919 orang.
Data kunjungan turis asing tersebut menggambarkan peranan kedatangan masyarakat Rusia yang berlibur ke Bali sekitar 2,5% dari jumlah turis asing ke Bali selama sepuluh bulan I-2009 sebanyak 1,8 juta orang. (Ant/OL-03)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com
