Suku Sawang Miliki Kearifan Lokal

Pangkalpinang - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bangka Belitung Yan Megawandi menyatakan, suku sawang yang dikenal dengan suku laut memiliki nilai budaya dan kearifan lokal yang kental.

"Komunitas suku sawang harus dipertahankan sebagai suku tradisional yang memiliki nilai budaya dan kearifan lokal," kata Yan Megawandi, di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menjelaskan, suku sawang sudah ada di Babel sejak lama yang dikenal dengan suku laut karena mayoritas dari mereka adalah hidup melaut.

"Komunitas suku sawang itu lebih memilih tinggal di laut atau di pinggir pantai. Kami khawatir terjadi perubahan drastis dalam pola hidup mereka akibat kemajuan zaman," ujarnya.

Ia mengatakan, komunitas suku sawang memiliki nilai adat dan budaya positif yang harus dilestarikan agar tidak hilang digiling kemajuan zaman.

"Kami mencoba mengenali suku sawang dengan melakuan penelitian khusus tentang suku pedalaman ini yang selama ini belum ada penelitian khusus tentang suku sawang," ujarnya.

Menurut dia, kearifan lokal yang terdapat pada suku sawang itu membuat mereka tetap bertahan selama ratusan tahun dan tidak terkontaminasi oleh kemajuan zaman.

"Komunitas suku sawang tetap kental dengan adat dan budaya mereka yang tidak bisa dipengaruhi oleh kemajuan zaman. Kami tetap pertahankan ini sebagai kearifan lokal," ujarnya.

Yan mengatakan, Babel sebagai daerah kepulauan harus mempertahankan komunitas suku sawang sebagai suku tradisional dan pendalaman yang hidup di laut.

"Kami harus belajar dari kearifan lokal suku sawang tersebut, kendati hingga sekarang kami belum memiliki data pasti jumlah penduduk suku sawang di Babel," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah belum memiliki data tentang jumlah penduduk suku sawang, demikian juga dengan tempat mereka bermukim.

"Namun secara umum kami mengetahui bahwa suku sawang itu masih eksis di Babel, seperti di Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur," ujarnya.

Ia mengaku, di antara kendala dalam memberdayakan suku sawang dengan tetap mempertahankan komunitasnya adalah menyatukan antara kesejahteraan mereka dengan kearifan lokal yang mereka miliki.

Dia mengatakan, mempertahankan kearifan lokal yang terdapat pada suku sawang tentu tetap melestarikan suku sawang sebagai suku pedalaman dan membiarkan mereka hidup di komunitasnya yang kental dengan adat dan budaya tradisional. (JY)

Sumber: http://oase.kompas.com
-

Arsip Blog

Recent Posts