Wayang Bangun Karakter Bangsa

Jakarta - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, sekarang ini saatnya membangun karakter bangsa melalui nilai-nilai budaya. Karya-karya budaya bangsa itu harus diusahakan agar masuk dalam akar kehidupan melalui pendidikan sejak dini.

Hal itu disampaikan Menbudpar saat meresmikan Teater Wayang Indonesia (TWI) di Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Minggu (21/3) petang. Peresmian itu ditandai dengan pementasan drama wayang berbahasa Indonesia oleh Kelompok Swargaloka dengan lakon ”Sumantri, antara Kesetiaan dan Pengabdian”.

Jero Wacik mengungkapkan, kehidupan pribadinya ”terbentuk” oleh budaya wayang karena sejak kecil gemar menonton wayang di Bali.

Setelah Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menetapkan wayang, keris, dan batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia, kata Jero Wacik, menjadi tugas kita agar nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya bisa menjadi bagian dari kehidupan masyarakat

”Tugas kita sekarang tidak hanya melestarikannya, tetapi bagaimana mengusahakan agar nilai-nilai budaya itu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tugas kita bagaimana agar karya-karya budaya bangsa itu masuk ke akar kehidupan masyarakat. Itu tidak mudah, tetapi tugas itu niscaya amat penting dan mulia,” ujarnya.

Pementasan ”Sumantri” oleh Kelompok Swargaloka menampilkan kebaruan-kebaruan dalam pemanggungan yang cukup menarik. Pentas wayang orang berbahasa Indonesia yang dirintis sejak Agustus 2008 ini, dengan pementasan setiap bulan sekali, membuat berbagai eksperimen dengan tujuan meraih publik dari kalangan muda.

Pentas ”Sumantri” mendatangkan bintang tamu Fadly ”Michael Jackson” sebagai buta cakil dan Ray Sahetapi sebagai Dewa Wisnu. (asa)

Sumber: http://cetak.kompas.com
-

Arsip Blog

Recent Posts