Makassar, Sulsel - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo membuka secara resmi Festival Budaya Serumpun yang diikuti tujuh negara di pelataran Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat Kota Makassar pagi ini. Pembukaan ditandai dengan pemukulan gendang oleh Gubernur Syahrul Yasin Limpo, lalu diiringi musik Paqkanjara'.
"Festival budaya ini sebagai pelestarian kebudayaan untuk menjadi bangsa yang kuat dan memiliki jati diri," katanya.
Disamping mengikutkan budaya tujuh negara yaitu Indonesia, Brunai Darussalam, Australia, Cina, Jepang, Korea, dan Malaysia, juga diikuti 23 kabupaten se Indonesia. Event ini mengusung dengan tema "Merajut Budaya untuk Menemukenali Kearifan Lokal".
Rangkaian acara pembukaan festival budaya serumpun diantaranya pembacaan puisi oleh budayawan Sulawesi Selatan Udin Palisuri serta diiringi nyanyian oleh Abdi Basir. Kemudian dilanjutkan persembahan pertunjukan barongsai dari Panguyuban Tionghoa Makassar.
Ketua panitia fesival yang juga Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Sulawesi Selatan menyampaikan keinginannya untuk lebih menyatukan budaya sesama negara di Asia yang memiliki kemiripan. "Kami ingin lebih mempererat silaturahmi antara negara serumpun, provinsi dan kabupaten," katanya.
Festival ini akan digelar beberapa hari, dirangkaikan dengan berbagai kegiatan seperti dialog budaya, lomba gasing, engrang dan pantun. (KAMILIA)
Sumber: http://www.tempointeraktif.com
"Festival budaya ini sebagai pelestarian kebudayaan untuk menjadi bangsa yang kuat dan memiliki jati diri," katanya.
Disamping mengikutkan budaya tujuh negara yaitu Indonesia, Brunai Darussalam, Australia, Cina, Jepang, Korea, dan Malaysia, juga diikuti 23 kabupaten se Indonesia. Event ini mengusung dengan tema "Merajut Budaya untuk Menemukenali Kearifan Lokal".
Rangkaian acara pembukaan festival budaya serumpun diantaranya pembacaan puisi oleh budayawan Sulawesi Selatan Udin Palisuri serta diiringi nyanyian oleh Abdi Basir. Kemudian dilanjutkan persembahan pertunjukan barongsai dari Panguyuban Tionghoa Makassar.
Ketua panitia fesival yang juga Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Sulawesi Selatan menyampaikan keinginannya untuk lebih menyatukan budaya sesama negara di Asia yang memiliki kemiripan. "Kami ingin lebih mempererat silaturahmi antara negara serumpun, provinsi dan kabupaten," katanya.
Festival ini akan digelar beberapa hari, dirangkaikan dengan berbagai kegiatan seperti dialog budaya, lomba gasing, engrang dan pantun. (KAMILIA)
Sumber: http://www.tempointeraktif.com