Temanggung, Jateng - Penambang pasir menemukan beberapa potong tulang manusia dan binatang yang diduga dari jaman Kerajaan Mataram kuno di kompleks situs Liangan di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah.
Penemuan itu melengkapi penemuan sebelumnya berupa kerangka rumah di lokasi yang diduga bekas pemukiman atau perdusunan zaman Mataram kuno.
Tambah, seorang warga Liangan ditemui Senin mengatakan, tiga potong tulang itu ditemukan di tempat terpisah. Sebuah potongan berukuran agak besar yang diduga tulang binatang ditemukan satu lokasi dengan kerangka rumah I.
Selanjutnya, dua potong tulang berukuran kecil yang diduga tulang manusia kondisinya agak rapuh, ditemukan satu lokasi dengan temuan kerangka rumah II. Di lokasi ini juga ditemukan pecahan keramik.
Benda-benda tersebut sudah dibawa petugas dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah dan Balai Arkeologi Yogyakarta untuk diteliti.
Ia mengatakan, pada Sabtu (22/5) petugas dari Balai Arkeologi juga menemukan potongan kayu yang sudah menjadi arang diduga sebuang tiang bangunan di rumah II.
Situs Liangan ditemukan pertama tahun 2008 di kawasan penambangan pasir Dusun Liangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Kabupaten Temanggung, Subekti Prijono, mengatakan bahwa hasil penelitian tim Balai Arkeologi Yogyakarta memperkirakan situs tersebut merupakan sebuah perdusunan Mataram Kuno.
Dugaan bahwa situs tersebut sebuah perdusunan karena ditemukan sisa-sisa rumah berbahan kayu dan bambu.
Bekti menyebutkan, penemuan pertama berupa talud, yoni, arca, dan batu-batu candi. Penemuan selanjutnya berupa sebuah kaki bangunan candi yang di atasnya terdapat sebuah yoni yang unik, tidak seperti umumnya karena yoni ini memiliki tiga lubang.
Temuan lain yang spektakuler, katanya, berupa rumah panggung dari kayu yang hangus terbakar dan masih tampak berdiri tegak.
"Kalau di lokasi tersebut ditemukan beberapa potongan tulang mungkin akan memperkuat hasil penelitian tim Balai Arkeologi bahwa di daerah tersebut semula merupakan kompleks permukiman," katanya. (JY)
Sumber: http://oase.kompas.com
Penemuan itu melengkapi penemuan sebelumnya berupa kerangka rumah di lokasi yang diduga bekas pemukiman atau perdusunan zaman Mataram kuno.
Tambah, seorang warga Liangan ditemui Senin mengatakan, tiga potong tulang itu ditemukan di tempat terpisah. Sebuah potongan berukuran agak besar yang diduga tulang binatang ditemukan satu lokasi dengan kerangka rumah I.
Selanjutnya, dua potong tulang berukuran kecil yang diduga tulang manusia kondisinya agak rapuh, ditemukan satu lokasi dengan temuan kerangka rumah II. Di lokasi ini juga ditemukan pecahan keramik.
Benda-benda tersebut sudah dibawa petugas dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah dan Balai Arkeologi Yogyakarta untuk diteliti.
Ia mengatakan, pada Sabtu (22/5) petugas dari Balai Arkeologi juga menemukan potongan kayu yang sudah menjadi arang diduga sebuang tiang bangunan di rumah II.
Situs Liangan ditemukan pertama tahun 2008 di kawasan penambangan pasir Dusun Liangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Kabupaten Temanggung, Subekti Prijono, mengatakan bahwa hasil penelitian tim Balai Arkeologi Yogyakarta memperkirakan situs tersebut merupakan sebuah perdusunan Mataram Kuno.
Dugaan bahwa situs tersebut sebuah perdusunan karena ditemukan sisa-sisa rumah berbahan kayu dan bambu.
Bekti menyebutkan, penemuan pertama berupa talud, yoni, arca, dan batu-batu candi. Penemuan selanjutnya berupa sebuah kaki bangunan candi yang di atasnya terdapat sebuah yoni yang unik, tidak seperti umumnya karena yoni ini memiliki tiga lubang.
Temuan lain yang spektakuler, katanya, berupa rumah panggung dari kayu yang hangus terbakar dan masih tampak berdiri tegak.
"Kalau di lokasi tersebut ditemukan beberapa potongan tulang mungkin akan memperkuat hasil penelitian tim Balai Arkeologi bahwa di daerah tersebut semula merupakan kompleks permukiman," katanya. (JY)
Sumber: http://oase.kompas.com