Moskow, Rusia - Music Director "The Colours of Indonesia", Dwiki Dharmawan mengemukakan kolaborasi berbagai alat musik nusantara menjadi salah satu kekuatan seni musik Indonesia.
Hal itu disampaikan Dwiki Dharmawan kepada koresponden ANTARA London, Selasa malam usai mengisi acara Festival Budaya Indonesia dalam rangkaian memperingati perayaan 60 tahun hubungan Indonesia dan Rusia digelar Concert Hall MIR, Moskow, Selasa malam.
Dwiki Dharmawan yang baru kembali dari Italia mengatakan "Rhythm of Indonesia selain mengiringi tari tarian yang ditampilkan dalam festival budaya Indonesia di Rusia yang bertema "The Colour of Indonesia" juga mengisi musik dalam peragaan busana karya disainer Indonesia .
Menurut pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 19 Agustus 1966, "Rhythm of Indonesia" memadukan musik yang intronya dari Kalimantan dan disambut vokal dari gaya Minang dan masuk Melayu dan diikuti musik dari Papua dan disusul musik dari Banyuwangi dan juga dari daerah Sumatera Utara.
Kelompok Musik "Indonesia Ethnic Ansamble" menjadi pertunjukan yang menarik karena memadukan kekayaan dan keragaman musik Indonesia menggunakan instrumen Rebana (terbang), Gendang Melayu, Kendang Sunda, Talempong, Kecrek, Bedug Dol Tabuik dan lain lain dalam irama yang enerjik mendapat sambutan penonton.
"Musik dan tari merupakan hal yang tidak terpisahkan.Seni tradisi di Indonesia pada awalnya berfungsi religius, karena bertolak dari sistem kepercayaan mereka yang berbeda-beda untuk tiap daerah, kemudian musik berkembang menjadi hiburan," kata Dwiki.
Anggota kelompok musik "Indonesia Ethnic Ansamble" juga beragam di antaranya kreografer Anter dari Jogjakarta dan Ayoub Zikra dari Jakarta bersama Yos serta co musik director yang terdiri dari Djoko Suko Sudono dan Prasadja Budidharma dari Jogjakarta serta Armen dari Jakarta.
Dwiki mengatakan alat musik yang dimainkan juga dari berbagai daerah seperti alat musik kendang, talempong, tifa, gong, boning, saron, demung, rebana, beduk, gendang Makasar, melodian dan accordion.
Festival Budaya Indonesia digelar di tiga kota di Rusia yaitu di Moskow. Tver dan St Petersburg dari tanggal 24 hingga 31 Mei merupakan balasan dari kegiatan yang sama yang dilakukan Rusia di Indonesia tahun lalu. (U-ZG/A038)
Sumber: http://www.antara.co.id
Hal itu disampaikan Dwiki Dharmawan kepada koresponden ANTARA London, Selasa malam usai mengisi acara Festival Budaya Indonesia dalam rangkaian memperingati perayaan 60 tahun hubungan Indonesia dan Rusia digelar Concert Hall MIR, Moskow, Selasa malam.
Dwiki Dharmawan yang baru kembali dari Italia mengatakan "Rhythm of Indonesia selain mengiringi tari tarian yang ditampilkan dalam festival budaya Indonesia di Rusia yang bertema "The Colour of Indonesia" juga mengisi musik dalam peragaan busana karya disainer Indonesia .
Menurut pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 19 Agustus 1966, "Rhythm of Indonesia" memadukan musik yang intronya dari Kalimantan dan disambut vokal dari gaya Minang dan masuk Melayu dan diikuti musik dari Papua dan disusul musik dari Banyuwangi dan juga dari daerah Sumatera Utara.
Kelompok Musik "Indonesia Ethnic Ansamble" menjadi pertunjukan yang menarik karena memadukan kekayaan dan keragaman musik Indonesia menggunakan instrumen Rebana (terbang), Gendang Melayu, Kendang Sunda, Talempong, Kecrek, Bedug Dol Tabuik dan lain lain dalam irama yang enerjik mendapat sambutan penonton.
"Musik dan tari merupakan hal yang tidak terpisahkan.Seni tradisi di Indonesia pada awalnya berfungsi religius, karena bertolak dari sistem kepercayaan mereka yang berbeda-beda untuk tiap daerah, kemudian musik berkembang menjadi hiburan," kata Dwiki.
Anggota kelompok musik "Indonesia Ethnic Ansamble" juga beragam di antaranya kreografer Anter dari Jogjakarta dan Ayoub Zikra dari Jakarta bersama Yos serta co musik director yang terdiri dari Djoko Suko Sudono dan Prasadja Budidharma dari Jogjakarta serta Armen dari Jakarta.
Dwiki mengatakan alat musik yang dimainkan juga dari berbagai daerah seperti alat musik kendang, talempong, tifa, gong, boning, saron, demung, rebana, beduk, gendang Makasar, melodian dan accordion.
Festival Budaya Indonesia digelar di tiga kota di Rusia yaitu di Moskow. Tver dan St Petersburg dari tanggal 24 hingga 31 Mei merupakan balasan dari kegiatan yang sama yang dilakukan Rusia di Indonesia tahun lalu. (U-ZG/A038)
Sumber: http://www.antara.co.id