Dumai - Menurut Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Dumai, Riau, ritual adat kebudayan melayu dapat mencegah stres para siswa yang gagal Ujian Nasional (UN) 22 Maret lalu.
Ketua LAM Kota Dumai, Umar Umaya, kepada ANTARA di Dumai Senin menjelaskan, ritual yang dimaksud ialah mengajak para siswa yang tidak lulus agar dekat dengan unsur Islamiah.
Salah satunya dengan melakukan sholat tahajud seperti yang dilakukan dalam ritual adat Melayu untuk mencegah balah dan menjauhi nasib sial.
"Hal ini dapat dilakukan agar siswa yang gagal ujian itu tidak fokus terhadap nasib sial yang dialaminya. Karena bukan tidak mungkin, seorang pelajar yang mengalami fokus yang terlalu, maka menyebabkan depresi hingga stres berat," ucapnya.
Ia menerangkan, dalam kelambagaan adat yang dia pimpim, islamiah adalah sumber keagamaan yang sangat efektif untuk mencuci pikiran seorang manusia agar lebih baik dari sebelumnya.
"Setidaknya ritual itu dapat menyadarkan perilaku menyalah seseorang yang dapat menggagu kesehatan serta merugikan diri sendiri dan orang lain," katanya.
Ditempat terpsah, Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Kadisdiknas) Provinsi Riau, H Irwan Efendi sebelumnya memastikan kegagalan siswa saat UN tidak akan menghambat kelulusan siswa. Karena menurutnya, UN tidak mutlak penentu kelulusan.
Dikatan Irwan, bagi siswa yang tidak lulus pada tahapan pertama, maka akan diberikan kesempatan kedua yang akan didukung lagi dengan penilaian tiap-tiap sekolah.
Hal tersebut seperti yang tertera dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 75 Tahun 2009 tentang Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2009/2010.
Sebagaimana dijelaskan Irwan, dalam UU tersebut sudah diatur bahwa kelulusan siswa saat ini juga didukung dengan tingkahlaku siswa selama berada dalam pengawasan sekolah, serta absensi, kreativitas, dan loyalitas terhadap semua bidang pelajaran yang diajarkan. (ANT/S026)
Sumber: http://www.antaranews.com
Ketua LAM Kota Dumai, Umar Umaya, kepada ANTARA di Dumai Senin menjelaskan, ritual yang dimaksud ialah mengajak para siswa yang tidak lulus agar dekat dengan unsur Islamiah.
Salah satunya dengan melakukan sholat tahajud seperti yang dilakukan dalam ritual adat Melayu untuk mencegah balah dan menjauhi nasib sial.
"Hal ini dapat dilakukan agar siswa yang gagal ujian itu tidak fokus terhadap nasib sial yang dialaminya. Karena bukan tidak mungkin, seorang pelajar yang mengalami fokus yang terlalu, maka menyebabkan depresi hingga stres berat," ucapnya.
Ia menerangkan, dalam kelambagaan adat yang dia pimpim, islamiah adalah sumber keagamaan yang sangat efektif untuk mencuci pikiran seorang manusia agar lebih baik dari sebelumnya.
"Setidaknya ritual itu dapat menyadarkan perilaku menyalah seseorang yang dapat menggagu kesehatan serta merugikan diri sendiri dan orang lain," katanya.
Ditempat terpsah, Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Kadisdiknas) Provinsi Riau, H Irwan Efendi sebelumnya memastikan kegagalan siswa saat UN tidak akan menghambat kelulusan siswa. Karena menurutnya, UN tidak mutlak penentu kelulusan.
Dikatan Irwan, bagi siswa yang tidak lulus pada tahapan pertama, maka akan diberikan kesempatan kedua yang akan didukung lagi dengan penilaian tiap-tiap sekolah.
Hal tersebut seperti yang tertera dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 75 Tahun 2009 tentang Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2009/2010.
Sebagaimana dijelaskan Irwan, dalam UU tersebut sudah diatur bahwa kelulusan siswa saat ini juga didukung dengan tingkahlaku siswa selama berada dalam pengawasan sekolah, serta absensi, kreativitas, dan loyalitas terhadap semua bidang pelajaran yang diajarkan. (ANT/S026)
Sumber: http://www.antaranews.com