Pusat Tamaddun Melayu Siap Dibangun

Medan - Objek Wisata Bahari, "Siba Island" terletak di kawasan perairan Belawan, menambah daya tariknya dengan membangun Museum Bahari dan Pusat Tamaddun Melayu Sumatera Utara.

Peletakan batu pertama pembangunan Museum tersebut dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara H. Syamsul Arifin SE, Selasa (18/5) ketika berkunjung ke objek wisata Siba Island.

Museum berukuran 8 x 12 tersebut terletak di atas tanah 1000 meter yang dilengkapi dengan replika "Benteng Putri Hijau dan pelabuhan Kerajaan Melayu Haru/Aru" yang pernah berjaya pada masa Kejayaan Kesultanan Melayu di daerah ini pada sekitar abad 13 - 16 M.

Menurut H.Syarifuddin Siba, SH. Mhum yang juga adalah Sekjen Pengurus Pusat Masyarakat Melayu Baru Indonesia (Mabin), pembangunan museum ini diilhami oleh penemuan situs Kejayaan Kerajaan Melayu Haru/Aru di situs Kota Rentang Hamparan Perak, yang dilakukan oleh arkeolog gabungan yaitu Indonesia, Singapura dan Amerika Serikat dikordinir Pusat Studi Sejarah dan Ilmu Sosial (Pussis) Unimed pada April 2008 yang lalu.

Dua Situs Bersejarah

Dorongan lain pembangunan Museum tersebut adalah karena letak Siba Island, diapit oleh dua wilayah situs yang bersejarah, masing-masing situs kota Cina yang berjaya pada abad 11 di Paya Pasir dan situs Kerajaan Aru di kota Rentang tersebut, dimana jarak masing-masing kedua wilayah tersebut lebih kurang 2 KM dari Siba Island.

Dengan kehadiran Museum Bahari dan Pusat Tamaddun Melayu ini, tambah Owner Siba Island ini sangat penting bagi generasi muda sebagai tempat pembelajaran dari jenis (species) binatang serta biota laut dan benda-benda laut, maupun tentang peninggalan sejarah melayu kuno baik berupa: naskah-naskah, alat-alat perang, alat-alat pelayaran dan adat-istiadat melayu masa lampau.

Pengangkatan kebesaran sejarah Melayu Sumatera Timur sangat diperlukan sebagai motivasi kepada generasi sekarang, kualitas karya-karya masyarakat Melayu Sumatera Timur pada masa lampau cukup dikagumi dan disegani.

Hal ini terbukti dari Sumpah Palapa Patih Gajah Mada yang menyebutkan "Tidak akan membukakan puasanya, sebelum menaklukan kerajaan Melayu Aru".

Pada museum Bahari yang baru satu-satunya di Medan ini nanti akan diisi dengan berbagai species laut seperti: jenis-jenis kerang dan buah laut, jenis-jenis ikan, jenis-jenis binatang buas laut baik dalam maupun luar negri.

Sebagai pusat Tamaddun Melayu akan diupayakan melakukan eskavasi benda-benda Melayu kuno dari situs-situs kerajaan Melayu masa lampau sampai pada jenis-jenis budaya Melayu sekarang ini, ujar Siba. (hers)

Sumber: http://analisadaily.com
-

Arsip Blog

Recent Posts