Ambon, Maluku - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang membuka rute Jakarta - Ambon, dinilai strategis bagi pengembangan sektor pariwisata Maluku. "Penerbangan yang dijadwalkan dimulai pekan pertama Juni 2010 dengan transit di bandara internasional Hasanuddin, Makassar, itu diharapkan mampu menjaring kunjungan wisatawan mancanegera," kata Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan (Dishudpar) Maluku, Florence Sahusilawane, di Ambon.
Garuda dalam penerbangannya menjadwalkan berangkat dari Jakarta pukul 10.00 WIB, transit di Makassar, selanjutnya ke Bandara Internasional Pattimura Ambon. Dari Ambon, pesawat berangkat ke Jakarta pada pukul 17.00 WIT. Garuda mengoperasikan pesawat yang memiliki kapasitas bisnis berkisar 14 - 16 tempat duduk (seat) sedangkan ekonomi 120 seat.
Penerbangan dari Ambon itu tiba di Jakarta menjelang keberangkatan pesawat Garuda ke Belanda, dengan mempertimbangkan mayoritas turis asing yang berkunjung ke Maluku adalah dari Eropa. "Jadi terbuka peluang jumlah kunjungan turis asing dari Eropa dengan Belanda sebagai `pintu gerbang` terus bertambah," ujar Sahusilwane.
Pengoperasian Garuda ke Ambon, kata dia, meyakinkan dunia internasional bahwa maspakai penerbangan berbintang empat itu juga telah memastikan bahwa stabilitas keamanan di Maluku semakin kondusif.
Bandara internasional Pattimura Ambon saat ini disinggahi maskapai penerbangan Lion Air, Batavia Air, dan Sriwijaya Air dengan rute penerbangan Ambon-Makasar-Jakarta, Ambon-Surabaya-Jakarta maupun Ambon-Jakarta pp.
General Manager Garuda Indonesia Cabang Makassar Hendra Sumarno pada kesempatan lain mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) guna mengelola pengoperasian penerbangan berbintang empat untuk memberikan pelayanan prima.
Pembukaan jalur penerbangan itu rencananya dilakukan bersamaan dengan penambahan 23 armada baru Garuda pada 2010. Garuda akan menambah 23 unit pesawat jenis Boeing 737 seri 800 (new generation) dan 1 unit Airbus 330 seri 200, sehingga jumlah armada Garuda yang akan beroperasi nantinya mencapai 92 unit.
Sail Banda 2010
"Yang terpenting pada penyelenggaraan Sail Banda 2010 adalah makin terjamin ketersediaan pelayanan penerbangan kepada para tamu dan turis asing untuk berkunjung ke Maluku guna meyaksikan kegiatan bahari bertaraf internasional tersebut," kata Sahusilawane.
Seperti yang dijelaskan panitia Sail Banda 2010 melalui website resminya, tema utama kali ini adalah “Small Island For Our Future “, artinya pulau-pulau kecil untuk masa depan kita. Tema ini diambil karena Maluku sebagai lokasi kegiatan ini merupakan provinsi yang srtuktur geografisnya didominasi oleh pulau-pulau kecil. Sekaligus sebagai wilayah yang sangat terancam dengan isu perubahan iklim maka sangat relevan kalau diskusi difokuskan pada dampak perubahan ilkim pada pulau-pulau kecil.
Hingga saat ini tercatat 30 perahu layar telah terdaftar untuk mengikuti Darwin-Ambon Yacht Race 2010, yang merupakan bagian dari acara tersebut. "Sebenarnya sekitar 70 perahu layar telah menyatakan ketertarikannya untu mengikuti event ini namun yang sudah memasukan data aplikasi kepada penyelenggara di Darwin hingga saat ini tercatat sebanyak 30 perahu layar," jelas Koordinator Penyelenggara Darwin-Ambon Yacht Race 2010, Hellen de Lima kepada wartawan di Ambon.
Menkokesra Agung Laksono menyatakan beberapa manfaat momentum ini, diantaranya mendorong investasi swasta dan pemerintah (bandingkan dengan Kota Manado) dalam hal jumlah hotel dan infrastruktur lainnya), mempromisikan Maluku dimata nasional dan dunia sebagai destinasi wisat kelas dunia, menjadikan Maluku sebagai pintu gerbang timur Indonesia, mengebangak potensi kelautan dan perikanan Maluku untuk kesejahteraan rakyat, memberikan peluang bagi lembaga pendidikan tinggi teristimewa Universits Pattimura untuk mengangkat isu local menjadi nasional dan internasional seperti sagu dan rempah-rempah untuk ketahan pangan serta pemikiran-pemikiran soal perubahan iklim. Optimalisasi manfaat sangat bergantung pada inisiatif dan daya cipta daerah terhadap peluang-peluang yang ada.
Potensi investasi
Sail Banda dapat disebut acara akbar karena diperkirakan Kota Ambon akan dibanjiri manusia sekitar 5000an orang melebihi daya dukung Kota Ambon. Sebagai pembanding, Kota Manado dikunjungi 8000an saat Sail Bunaken dengan jumlah uang yang beredar saat itu sekitar 3-4 milyar per hari. Maka tidak berlebihan juga kalau disebut acara sebagai peluang emas bagi Kota Ambon dan Maluku secara umum memenfaatkan peluang yang ada.
Untuk memanfaatkan momen sail banda tersebut, investasi yang potensial untuk dikembangkan adalah pengembangan 8 potensi pariwisata di Kota Ambon yang belum dikembangkan dan pada bagian hilir. Potensi tersebut meliputi usaha biro perjalanan wisata dan usaha perdagangan produk-produk cenderamata. Skala usaha yang cocok dikembangkan adalah usaha kecil dan menengah, pembangunan hotel berbintang, usaha jasa perjalanan wisata serta pengembangan wisata bahari
Sebagai contoh, salah satu potensi investasi yang menjanjikan adalah investasi di perhotelan. Seperti yang dikutip dari situs resmi pemerintah kota ambon, jumlah Hotel di Kota Ambon tercatat 33 buah terdiri dari Hotel Bintang tiga sebanyak 3 buah dengan 197 kamar dan 251 tempat tidur, Hotel Bintang dua sebanyak 2 buah dengan 65 kamar dan 87 tempat tidur,Hotel bintang satu sebanyak 5 buah dengan 154 tempat tidur, sedangkan Hotel Non Bintang sebanyak 23 buah dengan 400 kamar dan 628 tempat tidur. Jumlah tersebut diproyeksikan tidak akan mencukupi jumlah pengunjung yang akan menghadiri salah satu acara bahari terbesar tersebut. (muhammad hanri/FB/bd)
Sumber: http://www.beritadaerah.com
Garuda dalam penerbangannya menjadwalkan berangkat dari Jakarta pukul 10.00 WIB, transit di Makassar, selanjutnya ke Bandara Internasional Pattimura Ambon. Dari Ambon, pesawat berangkat ke Jakarta pada pukul 17.00 WIT. Garuda mengoperasikan pesawat yang memiliki kapasitas bisnis berkisar 14 - 16 tempat duduk (seat) sedangkan ekonomi 120 seat.
Penerbangan dari Ambon itu tiba di Jakarta menjelang keberangkatan pesawat Garuda ke Belanda, dengan mempertimbangkan mayoritas turis asing yang berkunjung ke Maluku adalah dari Eropa. "Jadi terbuka peluang jumlah kunjungan turis asing dari Eropa dengan Belanda sebagai `pintu gerbang` terus bertambah," ujar Sahusilwane.
Pengoperasian Garuda ke Ambon, kata dia, meyakinkan dunia internasional bahwa maspakai penerbangan berbintang empat itu juga telah memastikan bahwa stabilitas keamanan di Maluku semakin kondusif.
Bandara internasional Pattimura Ambon saat ini disinggahi maskapai penerbangan Lion Air, Batavia Air, dan Sriwijaya Air dengan rute penerbangan Ambon-Makasar-Jakarta, Ambon-Surabaya-Jakarta maupun Ambon-Jakarta pp.
General Manager Garuda Indonesia Cabang Makassar Hendra Sumarno pada kesempatan lain mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) guna mengelola pengoperasian penerbangan berbintang empat untuk memberikan pelayanan prima.
Pembukaan jalur penerbangan itu rencananya dilakukan bersamaan dengan penambahan 23 armada baru Garuda pada 2010. Garuda akan menambah 23 unit pesawat jenis Boeing 737 seri 800 (new generation) dan 1 unit Airbus 330 seri 200, sehingga jumlah armada Garuda yang akan beroperasi nantinya mencapai 92 unit.
Sail Banda 2010
"Yang terpenting pada penyelenggaraan Sail Banda 2010 adalah makin terjamin ketersediaan pelayanan penerbangan kepada para tamu dan turis asing untuk berkunjung ke Maluku guna meyaksikan kegiatan bahari bertaraf internasional tersebut," kata Sahusilawane.
Seperti yang dijelaskan panitia Sail Banda 2010 melalui website resminya, tema utama kali ini adalah “Small Island For Our Future “, artinya pulau-pulau kecil untuk masa depan kita. Tema ini diambil karena Maluku sebagai lokasi kegiatan ini merupakan provinsi yang srtuktur geografisnya didominasi oleh pulau-pulau kecil. Sekaligus sebagai wilayah yang sangat terancam dengan isu perubahan iklim maka sangat relevan kalau diskusi difokuskan pada dampak perubahan ilkim pada pulau-pulau kecil.
Hingga saat ini tercatat 30 perahu layar telah terdaftar untuk mengikuti Darwin-Ambon Yacht Race 2010, yang merupakan bagian dari acara tersebut. "Sebenarnya sekitar 70 perahu layar telah menyatakan ketertarikannya untu mengikuti event ini namun yang sudah memasukan data aplikasi kepada penyelenggara di Darwin hingga saat ini tercatat sebanyak 30 perahu layar," jelas Koordinator Penyelenggara Darwin-Ambon Yacht Race 2010, Hellen de Lima kepada wartawan di Ambon.
Menkokesra Agung Laksono menyatakan beberapa manfaat momentum ini, diantaranya mendorong investasi swasta dan pemerintah (bandingkan dengan Kota Manado) dalam hal jumlah hotel dan infrastruktur lainnya), mempromisikan Maluku dimata nasional dan dunia sebagai destinasi wisat kelas dunia, menjadikan Maluku sebagai pintu gerbang timur Indonesia, mengebangak potensi kelautan dan perikanan Maluku untuk kesejahteraan rakyat, memberikan peluang bagi lembaga pendidikan tinggi teristimewa Universits Pattimura untuk mengangkat isu local menjadi nasional dan internasional seperti sagu dan rempah-rempah untuk ketahan pangan serta pemikiran-pemikiran soal perubahan iklim. Optimalisasi manfaat sangat bergantung pada inisiatif dan daya cipta daerah terhadap peluang-peluang yang ada.
Potensi investasi
Sail Banda dapat disebut acara akbar karena diperkirakan Kota Ambon akan dibanjiri manusia sekitar 5000an orang melebihi daya dukung Kota Ambon. Sebagai pembanding, Kota Manado dikunjungi 8000an saat Sail Bunaken dengan jumlah uang yang beredar saat itu sekitar 3-4 milyar per hari. Maka tidak berlebihan juga kalau disebut acara sebagai peluang emas bagi Kota Ambon dan Maluku secara umum memenfaatkan peluang yang ada.
Untuk memanfaatkan momen sail banda tersebut, investasi yang potensial untuk dikembangkan adalah pengembangan 8 potensi pariwisata di Kota Ambon yang belum dikembangkan dan pada bagian hilir. Potensi tersebut meliputi usaha biro perjalanan wisata dan usaha perdagangan produk-produk cenderamata. Skala usaha yang cocok dikembangkan adalah usaha kecil dan menengah, pembangunan hotel berbintang, usaha jasa perjalanan wisata serta pengembangan wisata bahari
Sebagai contoh, salah satu potensi investasi yang menjanjikan adalah investasi di perhotelan. Seperti yang dikutip dari situs resmi pemerintah kota ambon, jumlah Hotel di Kota Ambon tercatat 33 buah terdiri dari Hotel Bintang tiga sebanyak 3 buah dengan 197 kamar dan 251 tempat tidur, Hotel Bintang dua sebanyak 2 buah dengan 65 kamar dan 87 tempat tidur,Hotel bintang satu sebanyak 5 buah dengan 154 tempat tidur, sedangkan Hotel Non Bintang sebanyak 23 buah dengan 400 kamar dan 628 tempat tidur. Jumlah tersebut diproyeksikan tidak akan mencukupi jumlah pengunjung yang akan menghadiri salah satu acara bahari terbesar tersebut. (muhammad hanri/FB/bd)
Sumber: http://www.beritadaerah.com