Ottawa — Sedia payung sebelum hujan. Perempuan Kanada ini sadar betul akan hal itu, maka ia membuat langkah antisipatif atas perselingkuhan yang dijalankan.
Gabriella Nagy (35), nama si perempuan itu, meminta Rogers Wireless, operator telepon selulernya, untuk mengirimkan tagihan atas namanya ke rumahnya. Namun, ia lupa bahwa sepandai-pandai tupai melompat, suatu saat pasti jatuh juga! Bau busuk, bagaimanapun ditutup-tutupi, pasti akan menyeruak juga.
Perselingkuhannya terbongkar justru gara-gara tagihan. Perusahaan operator itu mengirimkan tagihan untuk telepon seluler Nagy dalam bundelan untuk tagihan televisi, internet, dan telepon rumah atas nama suaminya. Si suami, yang rupanya awas, curiga ketika melihat sebuah nomor yang sering tertera pada tagihan.
Setelah menekan nomor itu, ia diberi tahu oleh seorang pria yang menjawab di seberang sana bahwa ia baru saja menjalin hubungan selama tiga minggu terakhir dengan Nagy. Si suami tentu saja kaget. Ia pun meninggalkan Nagy dan anak-anak mereka pada Agustus tahun 2007.
Giliran Nagy kelimpungan. Perselingkuhan terungkap, suami pergi! Namun, ia merasa perusahaan operator itulah pangkal soalnya. Ia lalu menggugat Rogers Wireless. Dalam dokumen pengadilan, Nagy menyatakan ia telah meminta perusahaan telepon itu untuk mengirimkan tagihan atas namanya ke rumahnya. Namun, oleh perusahaan itu tagihan malah dibundel bersama tagihan televisi, internet, serta telepon rumah, dan tertera atas nama suaminya.
Ia berjuang bisa mendapatkan 600.000 dollar Kanada dari Rogers Wireless sebagai kompensasi atas pelanggaran privasi dan pelanggaran kontrak. "Perselingkuhan itu sudah selesai," kata Nagy kepada Canwest News Service sebagaimana dikutip Telegraph, Rabu (19/5/2010). "Namun, hal yang benar-benar menyakiti saya adalah semuanya terungkap bukan karena perbuatan saya."
Dia menyalahkan Rogers Wireless atas perceraiannya. "Karena telah melanggar privasi saya. Saya percayakan kepada mereka informasi pribadi saya," katanya.
Pihak Rogers Wireless menjawab dengan mengatakan, perusahaan itu mengonsolidasi tagihan atas permintaan pasangan tersebut. "Kami tidak dapat bertanggung jawab untuk keputusan-keputusan pribadi yang dibuat oleh pelanggan kami," kata seorang juru bicara perusahaan itu. (EGP)
Sumber: http://internasional.kompas.com
Gabriella Nagy (35), nama si perempuan itu, meminta Rogers Wireless, operator telepon selulernya, untuk mengirimkan tagihan atas namanya ke rumahnya. Namun, ia lupa bahwa sepandai-pandai tupai melompat, suatu saat pasti jatuh juga! Bau busuk, bagaimanapun ditutup-tutupi, pasti akan menyeruak juga.
Perselingkuhannya terbongkar justru gara-gara tagihan. Perusahaan operator itu mengirimkan tagihan untuk telepon seluler Nagy dalam bundelan untuk tagihan televisi, internet, dan telepon rumah atas nama suaminya. Si suami, yang rupanya awas, curiga ketika melihat sebuah nomor yang sering tertera pada tagihan.
Setelah menekan nomor itu, ia diberi tahu oleh seorang pria yang menjawab di seberang sana bahwa ia baru saja menjalin hubungan selama tiga minggu terakhir dengan Nagy. Si suami tentu saja kaget. Ia pun meninggalkan Nagy dan anak-anak mereka pada Agustus tahun 2007.
Giliran Nagy kelimpungan. Perselingkuhan terungkap, suami pergi! Namun, ia merasa perusahaan operator itulah pangkal soalnya. Ia lalu menggugat Rogers Wireless. Dalam dokumen pengadilan, Nagy menyatakan ia telah meminta perusahaan telepon itu untuk mengirimkan tagihan atas namanya ke rumahnya. Namun, oleh perusahaan itu tagihan malah dibundel bersama tagihan televisi, internet, serta telepon rumah, dan tertera atas nama suaminya.
Ia berjuang bisa mendapatkan 600.000 dollar Kanada dari Rogers Wireless sebagai kompensasi atas pelanggaran privasi dan pelanggaran kontrak. "Perselingkuhan itu sudah selesai," kata Nagy kepada Canwest News Service sebagaimana dikutip Telegraph, Rabu (19/5/2010). "Namun, hal yang benar-benar menyakiti saya adalah semuanya terungkap bukan karena perbuatan saya."
Dia menyalahkan Rogers Wireless atas perceraiannya. "Karena telah melanggar privasi saya. Saya percayakan kepada mereka informasi pribadi saya," katanya.
Pihak Rogers Wireless menjawab dengan mengatakan, perusahaan itu mengonsolidasi tagihan atas permintaan pasangan tersebut. "Kami tidak dapat bertanggung jawab untuk keputusan-keputusan pribadi yang dibuat oleh pelanggan kami," kata seorang juru bicara perusahaan itu. (EGP)
Sumber: http://internasional.kompas.com