Cebu- Pemerintah menaikkan target kunjungan wisatawan asing pada tahun 2009 menjadi 8 juta orang, atau naik 15 persen dibandingkan dengan tahun 2008 yang 7 juta orang.
Alasannya, wisatawan asing dinilai tidak terpengaruh krisis keuangan global dalam membelanjakan uangnya untuk kunjungan wisata.
Demikian dikemukakan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Rabu (22/10) di Kota Mactan, Provinsi Cebu, Filipina. Pihaknya, kata dia, optimistis dari kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) tahun depan sebesar 8 juta orang bisa diperoleh devisa 8 miliar dollar AS atau setiap wisman rata-rata menghabiskan 1.000 dollar AS.
Menurut Jero, sebagian besar wisman yang berkunjung ke Indonesia merupakan masyarakat berpenghasilan menengah ke atas. Sektor ini dinilai tidak akan terlalu terpengaruh krisis keuangan global.
”Bagi wisman, anggaran untuk rekreasi terpisah dengan anggaran kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya krisis keuangan, pariwisata justru terdorong naik karena orang semakin membutuhkan wisata,” ujar Jero Wacik.
Kendala yang dihadapi
Sementara itu, hingga Agustus 2007, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia baru berkisar 4 juta orang dengan nilai devisa 3,6 miliar dollar AS. Jumlah wisman itu baru 57,4 persen dari target wisatawan tahun 2007 sebanyak 7 juta orang dengan nilai devisa 6,7 miliar dollar AS.
Meski demikian, Jero mengakui, kendala yang kini masih dihadapi sektor pariwisata adalah minimnya sarana penerbangan. Maskapai penerbangan domestik hingga kini belum mampu mencukupi kebutuhan angkutan wisman yang ingin ke Indonesia.
Ketua Komisi X DPR Irwan Prayitno yang ditemui di Cebu, mengemukakan, target peningkatan wisman harus diikuti dengan upaya terobosan untuk mendorong promosi, transportasi, dan pemasaran ke negara-negara yang memiliki potensi pasar, di antaranya Jepang, Timur Tengah, dan Eropa.
Kebijakan wisata, ujar Irwan, harus fokus dan terarah dengan menjadikan satu daerah menjadi pusat kunjungan wisata yang dapat sekaligus menjadi pusat informasi yang mendorong wisatawan untuk memperluas kunjungan ke wilayah lain. (Brigita M Lukita, dari Cebu, Filipina)
Sumber: www.kompas.com (23 Oktober 2008)