Tanjungpinang- Hari pertama Lebaran, suasana pelabuhan internasional dan domestik Sri Bintan Pura Tanjungpinang terlihat sepi. Kapal fery yang berangkat menuju Pulau Batam juga, terlihat hanya mengangkut beberapa penumpang saja.
Sebaliknya, pelabuhan rakyat di Pelantar Penyengat - tempat sandarnya perahu ke Pulau Penyengat - di Jalan Pasar Ikan ramai diserbu penumpang, hingaa hal ini memberikan tambahan pendapatan bagi penambang pompong (perahu motor kecil) di sana.
Beberapa warga yang bepergian ke Pulau Penyengat - salah satau daerah tujuan wisata riligius di Tanjungpinang, kepada Batamtoday mengaku, selain silaturahmi dengan keluarga, mereka juga sengaja datang untuk melihat dan menikmati panorama wisata di pulau yang luasnya hanya 3,5 kilometer bujur sangkar itu.
Dan, ada juga warga yang mengaku pergi ke Penyengat hanya ingin menunaikan sembahyang di Masjid Raya Sultan Riau.
"Saya tingal di Kijang (Kabupaten Bintan), ke penyengat nak hari rayaan ke rumah mak," ungkap Sarifah, salah seorang warga yang hendak bepergian ke Penyengat, di pelabuhan rakyar Pelantar Penyengat, Rabu (1/10).
Hal yang sama juga disampaikan Yuda, salah seorang warga yang mengaku dari luar daerah datang ke Tanjungpinang hanya untuk berkunjung ke Pulau Penyengat. "Disamping melihat situasi dan kondisi pesona alam di pulau Mas Kawin Putri Hamidah itu, kita juga bertujuan melihat pesona alam dan situs sejarah yang ada disana," ujarnya. (Charles)
Sumber: www.batamtoday.com (1 Oktober 2008)